Dari Persikad

Disini kita akan berbicara tentang sepakbola. kita akan banyak berbicara sisi positif sepakbola. Bila ada sisi negatifnya biarkan itu menjadi tugas bersama yang harus kita perbaiki.

Tentang SuperDepok

Walau berwarna biru SuperDepok sejatinya 'lintas warna' disini 'warna' tidak lagi menjadi ideologi yang harus dibela. semangat sportivitas dan perdamaian menjadi cita-cita bersama terbentuknya SuperDepok. Harapan tertinggi kami adalah sepakbola benar-benar menjadi hiburan dan tontonan bukan lagi ajang perpecahan.

Gresik United Kehilangan Peluang Poin

Gresik United kehilangan peluang menambah poin pascapembatalan pertandingan lanjutan kompetisi Divisi Utama melawan Persikad Depok di Gresik, Jawa Timur. Persikad dikenai sanksi dilarang mengikuti kompetisi Divisi Utama dari PT Liga Indonesia. Sampai saat ini belum jelas apakah Gresik United dinyatakan menang walk out atau tidak.

Menurut pelatih Gresik United (GU) Sasi Kirono, pembatalan itu berdampak hilangnya peluang timnya menambah poin di kandang. Sedianya, GU akan menjamu Persikad pada Minggu (27/12/2009) di Stadion Petrokimia, Gresik. Saat ini, GU tengah berjuang keras keluar dari papan bawah menyusul rangkaian hasil buruk mereka yang baru meraih enam poin dari tujuh laga.

"Seandainya pertandingan itu tidak dibatalkan, tentu kami berpeluang besar menang karena pertandingan itu terjadi di kandang GU. Namun, karena dibatalkan, ya, kami ikut saja keputusan tersebut," ujar Sasi, Jumat (25/12/2009) di Gresik.

Sasi menambahkan, pihaknya saat ini masih menunggu keputusan PT Liga Indonesia apakah GU dinyatakan menang walk out atau tidak. Jika GU menang walk out, tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut berhak memperoleh tiga poin tanpa bertanding. Dari enam laga yang dijalani GU, empat diantaranya kalah saat di kandang lawan.

Sementara itu, pelatih Persikad Meiyadi Rakasiwi yang dihubungi terpisah, membenarkan pembatalan laga kesembilan mereka melawan GU. Menurut dia, timnya tidak mungkin lagi melanjutkan kompetisi Divisi Utama musim ini. Banyak persoalan di tubuh Persikad yang menyebabkan keluarnya sanksi dari PT Liga Indonesia.

"Kami belum pernah menyelenggarakan laga di kandang pada musim ini. Selain itu, ada dua laga yang tidak dijalani atau batal. Kami tengah menunggu keputusan dari Badan Liga Indonesia dan Komisi Disiplin," ucap Meiyadi.

Meiyadi menambahkan jika ia beserta seluruh pemain dan ofisial tim tidak bisa disalahkan atas kasus yang menimpa Persikad ini. Pasalnya, gaji pemain dan pelatih pada tiga bulan terakhir ini belum dibayarkan pengurus. Padahal, kata dia, tim sudah menjalankan kewajiban mereka. Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Depok Terancam Dikeluarkan dari Kompetisi Divisi Utama

Kiprah Persikad Depok di ajang Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia hampir dipastikan berakhir tragis. PT Liga Indonesia akan merekomendasikan klub kebanggaan warga Depok itu ke Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk dicoret keanggotaannya dari peserta Divisi Utama.

Ini akan terjadi jika Persikad gagal menggelar pertandingan kandang melawan Persiba Bantul di Stadion Bima, Cirebon, hari ini (22/12). Sebelumnya Persikad juga tak mampu menggelar pertandingan melawan Pro Duta Sleman pada Jumat (18/12) pekan lalu.

“Kalau Persikad gagal lagi menggelar petandingan melawan Persiba (Selasa, 22/12), kami akan rekomendasikan klub itu ke Komisi Disiplin PSSI untuk diberhentikan dari kompetisi,” kata Direktur Eksekutif PT Liga, Joko Driyono.

Persikad sendiri dipastikan tak akan mampu menjamu Persiba di Cirebon sebab para pemain Persikad tak satu pun yang berada di Cirebon hingga Senin (21/12) malam. “Para pemain kami sudah pada bubar, mereka sudah pulang ke rumah masing-masing. Beberapa pemain yang dari luar kota masih ada yang tinggal di kontrakan. Kami betul-betul menderita saat ini,” kata pelatih Persikad, Meiyadi Rakasiwi.

Sejak diambil alih oleh Edy Joenardi Group beberapa bulan lalu, nasib tim Persikad memang terombang-ambing. Hutang pembayaran gaji selama 10 bulan kepada pemain yang memperkuat Persikad musim lalu juga kontrak para pemain musim ini, sebagian besar belum terselesaikan. Akhir-akhir ini, Meiyadi bahkan mengaku sudah tidak ada komunikasi lagi dengan manajemen. “Kami sudah tidak diurus lagi oleh manajemen, jadi saya tidak tahu harus bagaimana,” ungkapnya.

Tim Persikad sebenarnya ingin PT Liga memfasilitasi pertandingan-pertandingan kandang Persikad setelah diabaikan pihak manajemen mereka. Namun mengingat masalah di tubuh Persikad sangat komplek, terutama yang menyangkut hutang pada pihak ketiga, ditambah kenyataan Persikad belum mempunyai lisensi sebagai klub professional, maka PT Liga tidak akan mengambil alih Persikad maupun memfasilitasi pertandingan kandangnya.

“Ini kasus yang buruk dan menyedihkan. Tapi jika kasus ini terjadi pada tim Liga Super yang sudah mempunyai lisensi sebagai klub profesional, kami akan mengambil alih klub itu. Jadi kami tidak bisa mengambil alih Persikad. Seluruh kewajiban Persikad juga harus diselesaikan oleh pihak Edy Joenardi Group,” kata Joko. Bookmark and Share Selengkapnya...

PERSIKAD HILANG DARI HINGAR BINGAR DIVISI UTAMA

AHKIR YANG MENYEDIHKAN DAN TRAGIS
SALAH SATU ALAT PROMOSI DAERAH, ALAT UNTUK MENGURANGI KENAKALAN REMAJA DARI HAL-HAL NEGATIF SERTA TEMPAT UNTUK MENGEMBANGKAN BAKAT DAN POTENSI PESEPAKBOLA PUTRA-PUTRA DEPOK.
PERSATUAN SEPAKBOLA KOTA DEPOK (PERSIKAD)
HILANG DARI HINGAR BINGAR DIVISI UTAMA.
10 BULAN + 3 BULAN JASA DAN TENAGA TIDAK DIHARGAI SAMA SEKALI. Bookmark and Share Selengkapnya...

PEMAIN PERSIKAD KEMBALI KE DEPOK

Pemain dan ofisial kesebelasan Persikad Depok kembali ke markas asalnya di Beji, Depok, Jawa Barat, setelah sempat bermarkas di Cirebon untuk menjalani Liga Divisi Utama 2009/2010.

Seluruh pemain dan ofisial Persikad kembali setelah pihak manajemen tidak menepati janjinya untuk membayarkan gaji selama tiga bulan yang tertunda pembayarannya.

"Keputusan ini sudah final. Kesabaran pemain sudah habis," kata Mayadi Rakasiwi, pelatih Persikad Depok, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.

Pulangnya pemain dan ofisial ke Depok dari kandang barunya Cirebon merupakan kejadian yang kedua kali selama kompetisi Divisi Utama 2009/2010.

Kejadian pertama saat tim ini bertanding melawan PSIS Semarang. Setelah itu pemain dan ofisial mengadu pada PT Liga Indonesia terkait kejadian tersebut.

Selanjutnya Liga Indonesia memfasilitasi dua pertandingan tandang Persikad yaitu saat melawan PSIS Semarang dan PPSM Magelang. Setelah pertandingan itu liga menyerahkan kembali pada manajemen Persikad.

"Saya telah menghubungi Liga. Mereka juga akan memanggil secepatnya manajemen Persikad," katanya menambahkan.

Persikad Depok pada tanggal 22 Desember 2009 akan berhadapan dengan Persiba Bantul. Sebelumnya tanggal 18 Desember 2009 lalu Persikad harus berhadapan dengan Pro Duta Sleman. Namun demikian pertandingan itu batal digelar. (Pangeran Blank) Bookmark and Share Selengkapnya...

Beberapa Kejanggalan Dalam Konferensi Pers Manajemen Persikad

Buntut dari permasalahan belum digajinya para Pemain dan Official tim Persikad Depok Cirebon hingga 3 bulan lamanya yang tengah mencuat akhir – akhir ini menyebabkan Mengemen Persikad mengambil sikap tegas untuk tidak melanjutkan sisa pertandingan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Putaran Pertama yang baru berjalan beberapa pekan. Hal tersebut juga membuat Jajaran Menejemen Persikad Depok Cirebon mengambil keputusan terpahit yakni dengan dikeluarkanya 60 persen komposisi pemain dan official dalam rangka perombakan total.

Hal itu Ditegaskan Oleh Pemilik Persikad Depok Cirebon Edy Joenardi melalui Direktur Operasional Ichsan Sahabudin dalam konferensi Pers yang berlangsung kemarin di Sekertariat Persikad Jalan Pembangunan Kota Cirebon. Menurutnya, Permasalahan Gaji yang menjadi acuan Utama Para Pemain untuk hengkang dari Persikad tidak relevan, karena, dari kemarin pihak menejemen sudah ada niatan baik untuk melunasi gaji para pemain, akan tetapi niatan tersebut malah ditanggapi dingin oleh sebagian pemain dan official yang langung melapor ke pihak Badan Liga Indonesia BLI di Jakarta.

Dengan permasalahan tersebut, Menejemen Persikad dalam rapat tertutupnya menghasilkan keputusan untuk merombak 60 persen pemain dan mundur dari Divisi Utama Liga Indonesia Wilayah 2. Dalam kesempatan tersebut Ichsan mewakili seluruh menejemen Persikad Depok Cirebon, meminta maaf kepada masyarakat Wilayah Cirebon termasuk jajaran muspida yang telah mendukung keberadaan Persikad Depok Cirebon selama berada dan hoom base di Kota Cirebon.

Lebih Lanjut Ichsan mengatakan Untuk proses perombakan Pemain dan pelunasan Gaji yang belum terbayar akan dilakukan secepatnya dengan diketahui oleh pihak BLI, dan Untuk Launchin Tim Persikad Depok Cirebon dengan skuad Baru menurut rencana akan digelar antara akhir tahun 2009 hingga awal tahun 2010 mendatang di Kota Cirebon. Meski Mundur dari Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Putaran Pertama, akan tetapi jajaran menejemen berjanji dengan skuad terbaru ak berpartisipasi pada Putaran Ke 2 yang menurut rencana akan bergulir Januari 2010 mendatang.

Persikad Depok Cirebon juga tetap menjadikan Kota Cirebon sebagai Hoom Base tetap dan berencana akan mengganti nama Persikad menjadi Cirebon United. Dengan demikian 3 Pertandingan Kandang Persikad Depok Cirebon melawan Produta, Persiba Bantul dan Persikota secara otomatis ditiadakan.

(isi konferensi Press Manajeman Persikad di www.pro3rri.com *namun kini sudah tidak ada)

isi konferensi pers diatas mengandung beberapa kejanggalan :

1. Manajemen memutuskan untuk tidak melanjutkan kompetisi putaran pertama, namun akan melanjutkan dalam pertandingan putaran kedua. Ini sungguh statement yang aneh, setahu kami dalam kompetisi manapun ketika tim sudah tidak melanjutkan kompetisi di tengah jalan akan terkena sangsi dan turun kasta kedivisi selanjutnya.
2. Manajemen Persikad akan menggantai nama Persikad menjadi Cirebon United pada putaran kedua. Ini juga membingungkan, sebab setahu kami kesebelasan harus bertanding dan menghabiskan kompetisi dengan nama yang sama.
3. masih belum adanya ketegasan manajemen kapan akan membayar kewajiban mereka kepada para pemain Persikad. Janji-janji masih saja keluar dari mulut manajemen.
4. Apa yang dilakukan pemain dengan mengadu kepada BLI sebagai induk kompetisi sepakbola Indonesia, pastinya tidak salah. Itu sudah jalur yang benar dan sesuai aturan. Ini juga buntut dari ketidakjelasan kapan manajeman akan membayar hak-hak pemain. Juga sudah tidak adanya komunikasi yang positif dan konstruktif antara pemain dan manejemen. (Ahmad Syakib) Bookmark and Share Selengkapnya...

Sinetron berjudul Persikad

Ini bukan serial sinetron baru di televise yang pastinya fiksi, ini kisah nyata. Ini juga bukan reality show yang telah di skenariokan dan dibuat agar pemirsa ikut terharu merasakan apa yang sedang di lihatnya, ini kisah nyata, tetapi juga bukan seperti film-film horror yang label kisah nyatanya masih bisa diperdebatkan.

Ya, Ironi ini bernama Persikad. Ini cerita tentang bagaimana pengelolaan klub sepakbola di kota Depok. Awal kisah ini bermula ketika Persikad berhasil naik kasta ke kompetisi Divisi Utama setelah sebelumnya berjuang dari divisi di bawahnya. Saat itu keberhasilan Persikad benar-benar menjadi pengharum nama kota Depok. Bahkan Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail dan partai pengusungnya PKS, menaruh itu sebagai salah satu prestasi yang diraih pada periode kepemimpinannya.

Maka mulailah Persikad, sebuah tim yang tadinya tidak terkenal bahkan di kota Depok sekalipun, mulai menjadi bahan omongan banyak pihak. Masyarakat Depok mulai antusias menyambut tim kebanggaannya ini bertanding di kompetisi Divisi Utama, sambil sesekali bermimpi menatap peluang naek ke kasta Liga Super Indonesia.

Namun tidak selamanya mtahari bersinar dan menerangi bumi adakalanya ia bergantai dengan mlam yang gelap. Begitulah Persikad, peraturan mendagri yang melarang penggunaan APBD bagi klub-klub sepakbola, juga berimbas kepada Persikad yang selama ini menjadikan kebaikan dan keberpihakan Pemda Depok dalam masalah pendanaan.

Maka mulailah muncul wacana melepas Persikad ke kubu swasta, banyak langkah yang sudah diambil oleh pengurus lama. Namun renacana ini tidak berjalan, entah karena ketidakseriusan atau juga karena memang tidak ada investor yang mau menagmbil Persikad. Terpaksa Persikad menjalani musim pertamanya di Divisi Utama dengan kondisi seadanya. Mulailah timbul masalah pendanaan, dari mulai gaji pemain hingga masalah lainnya. Di pertengahan kompetisi sempat ada wacana untuk tidak melanjutkan kompetisi di putaran kedua. Namun, walau dengan napas yang tersenggal-senggal Persikad mampu mengakhiri kompetisi Divisi Utama yang hebatnya striker Persikad, JP Boumsong bisa menjadi top skor liga.

Namun bukan berarti permasalahan selesai. Pengurus lama masih menyisakan sejumlah hutang terutama pembayaran gaji para pemain. Sepuluh bulan pemain tidak mendapatkan haknya. Maka mulailah timbul tuntutan dari para pemain. Saat kondisi seperti ini matahari kembali menunjukkan wajah cerahnya. Ibarat habis gelap terbitlah terang, muncul seorang pengusaha bernama Edy Joenardy dengan bendera EJ group yang berminat menjadi investor baru bagi Persikad. Dengan anggaran besar yang di klaim dimilikinya, sejumlah agenda di sebar dan di wacanakan.

Munculnya EJ Group jelas membawa angir segar baru bagi ofisial dan pemain Persikad. Terlebih sang bos langsung tancap gas untuk merekrut pemain-pemain bintang seperti Bambang Pamungkas dan Aliyyudin, walau akhirnya gagal. Gairah baru muncul di kubu Persikad, itu terlihat dari sejumlah nama yang berusaha ikut seleksi dan terpilih menjadi skuad yang di nakhodai oleh Meiyadi Rekasiwi ini. Tercatat nama-nama seperti Imral Usman, Andik Ardiansyah, Zainal Anwar dan yang lainnya hadir dalam seleksi di Stadion Merpati.

Namun hari tidak selamanya cerah, terkadang awan gelap menggantung yang membersitkan kekuatiran akan datangnya badai. Itulah yang terjadi iming-iming besar di awal pembelian Persikad ternayata hanya janji-janji sampai saat ini para pemain masih belum mendapatkan haknya. Dari hari kehari manajeman PT Persikad hanya memberikan janji-janji kepada para pemain. Bahkan sesaat sebelum pertandingan melawan Deltras Sidoarjo sempat terdapat ancaman pemecatan yang akan dilakukan oleh manajemen terhadap pemain dan official Persikad yang rencananya tidak ingin bertanding sebagai protes terhadap manajemen.

Sejak saat itu situasi semakin tidak jelas, setelah pertandingan melwan Mitra Kukar, pemain dan official mengadu kepada BLI stakeholder liga di Indonesia. Namun lagi-lagi tidak ada kabar pasti akan nasib pemain ini. Bahkan mereka yang tidak ingin melanjutkan pertandingan terancam terkena sangsi dari komisi disiplin.

Kondisi semakin panas ketika manajemen Persikad melakukan konferensi Pers di www.pro3rri.com dalam konferensi pers ini manajemen memutuskan untuk tidak melanjutkan sisa pertandingan putaran pertama, selain itu juga akan merombak 60% ofisial dan pemain serta menggantinya dengan nama-nama baru. Manajemen juga akan mengganti nama Persikad menjadi Cirebon United pada putaran kedua nanti. Sedang untuk pembayaran hak terhadp pemain belum ada kata tegas dari manajemen walau tetap berjanji akan melunasi.

Akhirnya sinetron berjudul Persikad masih belum berakhir. Kita menantikan episode-episode selanjutnya apakah akan berkahir dengan happy ending atau tidak. Namun apapun itu hak-hak pemain yang telah menghabiskan keringatnya di lapangan harus terus terlaksana dan terlunaskan. (Ahmad Syakib) Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Nyatakan Mundur dari Divisi Utama Ligina

Buntut dari permasalahan belum digajinya para Pemain dan Official tim Persikad Depok Cirebon hingga 3 bulan lamanya yang tengah mencuat akhir – akhir ini menyebabkan Mengemen Persikad mengambil sikap tegas untuk tidak melanjutkan sisa pertandingan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Putaran Pertama yang baru berjalan beberapa pekan. Hal tersebut juga membuat Jajaran Menejemen Persikad Depok Cirebon mengambil keputusan terpahit yakni dengan dikeluarkanya 60 persen komposisi pemain dan official dalam rangka perombakan total.

Hal itu Ditegaskan Oleh Pemilik Persikad Depok Cirebon Edy Joenardi melalui Direktur Operasional Ichsan Sahabudin dalam konferensi Pers yang berlangsung kemarin di Sekertariat Persikad Jalan Pembangunan Kota Cirebon. Menurutnya, Permasalahan Gaji yang menjadi acuan Utama Para Pemain untuk hengkang dari Persikad tidak relevan, karena, dari kemarin pihak menejemen sudah ada niatan baik untuk melunasi gaji para pemain, akan tetapi niatan tersebut malah ditanggapi dingin oleh sebagian pemain dan official yang langung melapor ke pihak Badan Liga Indonesia BLI di Jakarta.

Dengan permasalahan tersebut, Menejemen Persikad dalam rapat tertutupnya menghasilkan keputusan untuk merombak 60 persen pemain dan mundur dari Divisi Utama Liga Indonesia Wilayah 2. Dalam kesempatan tersebut Ichsan mewakili seluruh menejemen Persikad Depok Cirebon, meminta maaf kepada masyarakat Wilayah Cirebon termasuk jajaran muspida yang telah mendukung keberadaan Persikad Depok Cirebon selama berada dan hoom base di Kota Cirebon.

Lebih Lanjut Ichsan mengatakan Untuk proses perombakan Pemain dan pelunasan Gaji yang belum terbayar akan dilakukan secepatnya dengan diketahui oleh pihak BLI, dan Untuk Launchin Tim Persikad Depok Cirebon dengan skuad Baru menurut rencana akan digelar antara akhir tahun 2009 hingga awal tahun 2010 mendatang di Kota Cirebon. Meski Mundur dari Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Putaran Pertama, akan tetapi jajaran menejemen berjanji dengan skuad terbaru ak berpartisipasi pada Putaran Ke 2 yang menurut rencana akan bergulir Januari 2010 mendatang.

Persikad Depok Cirebon juga tetap menjadikan Kota Cirebon sebagai Hoom Base tetap dan berencana akan mengganti nama Persikad menjadi Cirebon United. Dengan demikian 3 Pertandingan Kandang Persikad Depok Cirebon melawan Produta, Persiba Bantul dan Persikota secara otomatis ditiadakan. Bookmark and Share Selengkapnya...

Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Terancam, Sanksi Bayangi Arema

Klub Divisi Utama Persikad Depok terancam eliminasi dari kompetisi. Persikad ditinggal kabur empat ofisial dan 22 pemainnya yang mengadukan masalah internal klub kepada Liga.


Padahal, hari ini mereka akan dijamu PSIS Semarang. Pemain dan ofisial menuntut pembayaran gaji atau 25% down payment (DP). Mereka mengaku kecewa dengan janji manajemen yang akan mengangsur tunggakan gaji Rp10 juta,Rabu (9/12), meski sudah melewati deadlinesehari. CEO PT Liga Indonesia (PT LI) Joko Driyono mengungkapkan,kelayakan Persikad mengikuti kompetisi akan ditentukan pada dua pertandingan.Selain dijamu PSIS, Persikad juga akan menghadapi PPSM Magelang, Senin (13/12).

“Tadi (kemarin) pemain dan ofisial Persikad sudah mengadu tentang masalahnya. Kami sudah ingatkan agar mereka bersabar dan berangkat ke Semarang. Liga belum bisa memberikan jaminan Persikad akan mengikuti kompetisi.Semua tergantung dua laga itu,”ungkapnya kemarin. Joko menambahkan, sebelum memberikan vonis,pihaknya akan membicarakan masa depan klub dengan manajemen Persikad, Jumat (11/12). Bukan hanya Persikad, Liga mengklaim sedikitnya delapan klub Divisi Utama yang mengalami problem pembayaran gaji pemain. Beberapa di antaranya PSSB Bireun dan Persiku Kudus.

“ Kami yang akan menanggung tiket pemain Persikad agar kembali ke Semarang. Nanti malam (kemarin) mereka berangkat. Kalau sampai tidak bertanding, mereka akan diberi sanksi,entah klub atau pemain,”lanjutnya. Sanksi juga menunggu Arema Malang dan Persipura Jayapura yang mengakhiri bentrok dengan bumbu kericuhan, Rabu (9/12). Joko menjelaskan, keputusan sanksi menjadi tanggung jawab penuh Komdis PSSI.“Mereka sudah melakukan pelanggaran disiplin. Faktanya, penonton sampai meluber dan muncul kasus setelah pertandingan berakhir.

Kondisi seperti ini memang tidak terhindarkan karena tensi persaingan semakin tinggi.Kami juga akan melakukan suspend pemain asing yang Kitasnya habis,”katanya. Liga menyebutkan sedikitnya 10% dari seluruh pemain impor Liga Super dan Divisi Utama bermasalah dengan Kitas. Izin tinggal sementara pemain asing habis,meski sudah diberikan toleransi dua bulan. “Kami memberikan toleransi dua bulan setelah kickoff bagi pemain yang ingin memperpanjang Kitas.Tapi, tidak bagi mereka yang baru.Hanya, kalau tidak diperpanjang otomatis langsung di-suspend. Batas waktunya sekitar akhir Desember sampai Januari depan,” tuturnya.

Sementara itu,Asisten Pelatih Persikad Ismail M menyebutkan, manajemen hanya memberikan janji kosong. Pemain dan ofisial juga mengaku kecewa dengan keputusan Liga.“Liga tidak memberikan solusi konkret terkait tunggakan gaji, tapi justru menyuruh kami tetap bermain. Seharusnya manajemen sudah membayar tanggungannya itu.Kami hanya meminta manajemen membayar gaji per bulan atau DP. Kami sebenarnya menolak bermain,”pungkasnya. Bookmark and Share Selengkapnya...

PSIS Tundukkan Persikad Depok 2-0

Semarang - Tuan rumah PSIS berhasil memenuhi ambisinya untuk meraih angka penuh setelah menang atas tamunya, Persikad Depok, 2-0 (0-0) pada pertandingan lanjutan Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Grup II di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat petang.

Pada pertandingan babak pertama, antara kedua tim yang disaksikan sekitar 5.000 penonton berjalan dengan lamban, bahkan pemain kedua tim sering melakukan kesalahan dalam hal kontrol maupun umpan bola.

Selama 45 menit ini hampir tidak ada peluang yang dimiliki kedua tim meskipun tuan rumah terlihat mendominasi jalannya pertandingan.

Suwita Patha dan kawan-kawan merasa kesulitan untuk mendekati gawang Persikad yang dijaga oleh Dedi Sutanto karena begitu masuk kotak penalti langsung disambar pemain belakang Persikad.

Sebaliknya tim asuhan pelatih Meyadi Rakasiwi terlihat mengandalkan serangan bailk jika ada kesempatan dan mereka terlihat lebih memperkuat lini pertahanan. Mereka sesekali melancarkan serangan tetapi selalu kandas di pemain belakang PSIS.

Sampai babak pertama berakhir kedudukan tetap imbang 0-0.

Pada babak kedua, tuan rumah mengubah strategi dengan melancarkan serangan ke daerah pertahanan lawan dari sayap kanan dan kiri kemudian melakukan umpan silang ke depan gawang lawan, mengingat pemain tamu tampak berjejal di lini tengah dan pertahanan dan hanya menempatkan seorang penyerang, JP Boumsong di depan.

Ternyata perubahan strategi yang diterapkan pelatih sementara PSIS, M Dhofir ini membuahkan hasil mengingat umpan-umpan silang pemain sayap sering membahayakan gawang Persikad yang dijaga oleh Dedi Sutanto.

Akhirnya tuan rumah memecah kebuntuan dengan mencetak gol yang dilakukan oleh Anderson Leke melalui sundulan kepala pada menit ke-68 setelah menerima umpan silang dari tendangan bebas yang dilakukan Sunarso.

Salah seorang pemain Persikad melaklukan pelanggaran kemudian pemain bernomor punggung 14 (Sunarso) ini melakukan tendangan silang tinggi ke depan gawang Persikad. Pemain PSIS Anderson Leke yang berada di depan gawang langsung menyambut umpan tersebut dengan memanfaatkan ketinggian badannya meloncat dan menanunduk bola ke gawang lawan.

Tandukkan bola yang cukup tinggi itu tidak mampu dihalau oleh pemain belakang Persikad maupun kiper Dedi Sutanto sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Unggul satu gol tersebut membuat pemain tuan rumah terlihat mulai mengendurkan tekanan ke pertahanan lawan, sebaliknya tim Persikad lebih agresif melancarkan serangan untuk menyamakan kedudukan. Sesekali pemain tuan rumah melancarkan serangan ke gawang lawan.

Satu peluang yang dimiliki melalui tendangan keras Iwan HW yang masuk ke babak kedua menggantikan Abraham Tobias berhasil ditepis kiper Persikad. PSIS menambah kemenangan menjadi 2-0 melalui gol yang dicetak Imral Usman menit ke-87 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Persikad.

Kemelut terjadi setelah tendangan bebas yang dilakukan Sunarso langsung ke depan gawang lawan kemudian diterima Anderson Leke dan ditanduk tetapi membentur pemain belakang lawan.

Bola mental tersebut sempat dibuang ke depan pemain belakang Persikad tetapi mental mengenai kaki Imral Usman dan masuk ke gawangnya sendiri.

Tertinggal dua gol, Persikad berusaha memperkecil ketertinggalan dengan melancarkan serangan bertubi-tubi ke gawang tuan rumah. Mereka mendapat peluang ketika tendangan keras Yus Arf Andi Dzafar yang berhadapan dengan kiper PSIS, Catur gagal dan ditepis kiper tuan rumah.

Sampai pertandingan usai kedudukan tetap 2-0 untuk keunggulan tuan rumah, Wasit Solikhin dari Surabaya yang memimpin pertandingan ini mengeluarkan kartu kuning untuk Anderson Leke (PSIS), Yusuka Sasa, dan JP Boumsong (Persikad). Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Lumpuhkan Mitra Kukar

CIREBON, TRIBUN - Secara perlahan, tetapi pasti, penampilan dan torehan hasil Persikad, yang kini menjadikan CIrebon sebagai home-base mereka saat berpetualang pada ajang Divisi Utama 2009/2010, mulai menunjukkan trend positif. Setelah meraup kemenangan 2-1 atas Deltras "The Lobster" Sidoarjo pada duel perdana di Stadion Bima, Cirebon, di tempat yang sama pula, armada yang diarsiteki Meiyadi Rakasiwi itu sukses memenuhi mimpinya meraup poin sempurna.

Dalam laga yang berlangsung di bawah cerahnya sinar matahari petang, pasukan berkostum biru ini berhasil melumpuhkan perlawanan legiun asal Pulau Borneo, Mitra Kukar, 1-0. Adalah striker legam Persikad, Jean Pierre Boumsong, yang memberikan mimpi buruk bagi Mitra Kukar.

Melalui heading-nya, striker bernomor punggung 10 ini menaklukkan kiper Mitra Kukar, Agung Prasetyo, pada menit ke-62, setelah memanfaatkan crossing midfielder sekaligus play maker Persikad asal Jepang, Yusuke Sasa, dalam sebuah tendangan bebas di sektor kanan lini pertahanan lawan.

Sebenarnya, dalam laga itu, Mitra Kukar lebih mendominasi permainan. Armada berkostum kuning-hitam- hitam dan menerapkan pola 4-4-2 ini berhasil meredam pergerakan dan permainan lini tengah Persikad.

Sebaliknya, Persikad, yang kembali menerapkan pakem 4-2-3-1, cenderung lebih defensif. Kendati begitu, Persikad sempat memiliki beberapa peluang emas. Sayangnya, hingga babak pertama berakhir, mereka gagal menggetarkan gawang Mitra Kukar. Skor berakhir imbang, 0-0.

Memasuki babak kedua, kedua terjadi beberapa pergantian pada dua kubu. Hasilnya, tempo permainan meningkat. Pada babak ini, Persikad lebih berani melakukan open play.Peran Yusuke Sasa bagi Persikad dalam partai ini terlihat sentral. Begitu pula tusukan dua winger-nya, Sigit Syahrial dan Onyangga, cukup kerap merepotkan barisan pertahanan Mitra Kukar.

Pada menit ke-62, Stadion Bima bermuruh ketika Boumsong merobek jala Mitra Kukar melalui tandukannya ke sudut gawang. Diawali free kick dari sektor kanan pertahanan Mitra Kukar, Yusuke Sasa melesatkan umpan diagonal terukur.

Meski diapit dua defender lawan, Widi Susanto dan I Gusti Made Astawa, Boumsong berhasil memanfaatkan tinggi badannya. Loncatannya tidak terbendung. Bola hasil tandukannya meluncur deras ke pojok kanan gawang Mitra Kukar tanpa terantisipasi Agung Prasetyo.

Sebenarnya, Mitra Kukar pun memiliki peluang untuk mengemas gol. Sayangnya, mereka gagal memaksimalkan peluang-peluang emas seperti itu. Termasuk free kick pada masa injury time.

Central midfielder Mitra Kukar, Rahmad Wahyudi, yang menjadi eksekutor tendangan bebas, yang hanya berjarak sekitar 30 sentimeter dari areal penalti, gagal melesakkan si kulit bundar. Bola melayang di atas mistar gawang. Hingga wasit meniupkan peluit tanda pertandingan usai, Persikad tetap unggul 1-0. Bookmark and Share Selengkapnya...

Klasemen Sementara Divisi Utama Liga Indonesia Grup 2 (Persikad)

1. PERSIBA BANTUL 4 3 0 1 10-3 9
2. DELTRAS 4 2 1 1 5-3 7
3. PERSIKAB 4 2 1 1 5-5 7
4. PERSIS 4 2 1 1 6-7 7
5. PRODUTA 4 2 0 2 4-5 6
6. PERSIKAD 4 2 0 2 5-7 6
7. PERSIDAFON 3 1 2 0 7-1 5
8. PERSIKOTA 4 1 1 2 4-7 4
9. PSIS 4 1 1 2 4-8 4
10. PPSM 4 1 1 2 2-6 4
11. GRESIK UNITED 3 1 0 2 5-4 3
12. MITRA KUKAR 4 1 0 3 5-6 3 Bookmark and Share Selengkapnya...

Berita cukup mengejutkan tersiar dari jajaran tim Persikad. Kemenangan pertamanya melawan Deltras Sidoarjo, Jumat, 4 Desember 2009, bisa jadi merupakan laga terakhir Persikad.
"Kepasriannya besok (hari ini). Tim komit, bila hak belum juga didapatkan maka tim tidak mau berlaga pada hari Selasa (hari ini) 8 desember 2009 nanti melawan Mitra Kukar," ujar Asisten Pelatih Persikad Ismail Markawi, kemarin.
Hingga berita ini diturunlkan, kepastian sampai realisasi pembayaran hak yang semestinya sudah dilakukan pihak Edy Joenardi (EJ), masih tidak jelas. Bahkan dikabarkan, sebelum dan sesudah laga versus Deltras Sidoarjo itu sempat terjadi perdebatan alot antara tim dengan Edy Joenardi.
"Saat itu memang Persikad hampir tidak mau main. Namun karena para pemain sepakat untuk tetap menyampingkan harga diri didepan beliau (EJ), kita tetap turun dan Alhamdullilah bisa menang 2-1," kata Ismail.
Kesabaran perjuangan Persikad di era EJ ini sepertinya benar-benar harus di uji. "Ditengah badai cedera dan sakit para pemain, hingga kini saudara kami sekaligus Pelatih Kepala Tim (Meiyadi Rakasiwi) masih terkapar dirumah sakit. Mudah-mudaha dia cepat fit dam tim ini juga bisa segera stabil dalam sisi non teknis," harap Ismail. Bookmark and Share Selengkapnya...

Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Raih Poin Perdana

CIREBON, TRIBUN - Perjalanan Persikad Kota Depok, yang kini mengalihkan home base-nya ke Cirebon, dalam mengarungi musim kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010, tergolong berat. Berada pada grup 2, Persikad, yang menargetkan mentas pada Indonesian Super League (ISL) pada musim depan, pada dua laga perdana, harus menelan kekalahan.

Namun, pada laga ketiganya, yang bergulir di Stadion Bima, Kota Cirebon, Jumat (4/12), legiun yang diperkuat midfielder asal Jepang, Yusuke Sasa, ini sukses menuntaskan ambisinya meraih angka penuh. Kendati mendapat perlawanan sengit, akhirnya, Persikad sukses merontokkan Deltras Sidoardjo, 2-1.

Pada laga itu, Yusuke Sasa tampil sebagai pahlawan Persikad, yang menerapkan formasi 4-2-3-1. Sontekannya pada menit ke-83, setelah meneruskan tendangan keras Sigit Syahrial Pane, yang menusuk dari sisi kanan sektor pertahanan Deltras.

Di bawah guyuran hujan deras, Persikad langsung tampil menggebrak. Melalui sebuah serbuan cepat dari sektor kiri benteng pertahanan Deltras, yang musim ini terdegradasi dari ISL, terobosan Sigit tidak terantisipasi para defender legiun asuhan Nus Yadera tersebut.

Lesatan crossing kaki kirinya langsung disambar bomber Persikad, Jean Alan Boumsong, yang berdiri bebas. Striker berkulit legam dan bernomor punggung 10 ini, langsung melesakkan si kulit bundar melalui tendangn volley tanpa tertahan kiper Deltras, Juni Irawan.

Gol kilat itu rupanya membuat pasukan berkosum merah ini tersengat. Deltras meningkatkan tempo permainan. Bahkan, Deltras, yang mengandalkan pakem 5-3-2, tampil lebih agresif. Beberapa peluang emas mereka peroleh. Namun, para laskar asal Jatim itu tetap gagal menuai gol.

Memasuki babak kedua, legiun Deltras masih tetap memainkan tempo cepat. Mereka terus memborbardir lini pertahanan Persikad. Akhirnya, pada menit ke-68, melalui sebuah tandukan, mesin gol Deltras, Kornelis Kaimu, membuat penjaga gawang Persikad, Dedi Susanto, memungut bola dari gawangnya.

Striker berkulit gelap ini meneruskan umpan heading tandemnya, Satyo Husodo, setelah memaksimalkan crossing Ferryaman Saragih dari sektor kanan lini pertahanan Persikad.

Situasi ini membuat Deltras kian bersemangat. Namun, Yusuke Sasa akhirnya membuyarkan mimpi Deltras meraih poin penuh. Sontekannya sukses memperdayai Juni Irawan, setelah meneruskan tendangan Sigit Syahrial Pane Bookmark and Share Selengkapnya...

 

bersatu

manahan

beraksi

demo PSSI

pasoepati

sepakbola indonesia

Demo PSSI

revolusi PSSI