Dari Persikad

Disini kita akan berbicara tentang sepakbola. kita akan banyak berbicara sisi positif sepakbola. Bila ada sisi negatifnya biarkan itu menjadi tugas bersama yang harus kita perbaiki.

Tentang SuperDepok

Walau berwarna biru SuperDepok sejatinya 'lintas warna' disini 'warna' tidak lagi menjadi ideologi yang harus dibela. semangat sportivitas dan perdamaian menjadi cita-cita bersama terbentuknya SuperDepok. Harapan tertinggi kami adalah sepakbola benar-benar menjadi hiburan dan tontonan bukan lagi ajang perpecahan.

'Piala AFF Tidak Baik untuk Pelatih'

Hingga pertandingan kedua penyisihan Grup Piala AFF 2010, sudah muncul beberapa hal mengejutkan. Mulai dari tumbangnya tuan rumah Vietnam 0-2 dari Filipina di Grup B dan pesta gol Indonesia di Grup A.

Vietnam yang merupakan juara bertahan dua tahun lalu kalah di hadapan pendukungnya sendiri di My Dinh National Stadium, Hanoi, Minggu 5 Desember 2010. Sedangkan Indonesia sebagai tuan rumah mencetak 11 gol dalam dua pertandingan.

Hasil ini ditambah buruknya penampilan Thailand dan Malaysia, meloloskan tim Merah Putih sebagai juara Grup A. Meski masih menyisakan satu partai lagi, poin Irfan Bachdim cs tidak terkejar oleh lawan-lawannya.

"Piala AFF ternyata menjadi tontonan menarik untuk penonton tapi tidak buat para pelatih," kata pelatih Singapura Radojko Avramovic yang tergabung di Grup B bersama Vietnam, Filipina, dan Myanmar, seperti dilansir situs resmi AFF.

"Ini adalah Piala AFF paling berat. Sesudah kalah di dua pertandingan, kami keluar dari persaingan untuk lolos ke babak berikutnya," ujar pelatih Myanmar Tin Myint Aung selepas ditekuk Singapura.

Di babak semifinal, juara Grup A (Indonesia) akan bertemu runner up grup B. Sedangkan juara Grup B akan melawan runner up Grup A. Siapa lawan Indonesia di babak selanjutnya akan ditentukan pada pertandingan terakhir Grup B pada 8 Desember mendatang. Sebab hingga saat ini, Filipina, Singapura, dan Vietnam, masih punya peluang untuk lolos ke babak selanjutnya. Bookmark and Share Selengkapnya...

Superdepok Siap Jadi Pemain Keduabelas


Karena kesiapannya, Blitar ditunjuk sebagai tuan rumah home-turmanent di grup V atau grup yang berisi oleh Jakarta Timur FC, Persikad Depok, PSBK Blitar, Pesik Kuningan, dan PSB Bogor. Dengan demikian seluruh pertandinagan kualifikasi grup V akan dihelat di Blitar.
Meski Persikad tidak didukung oleh DPRD lantaran pengajuan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk mengikuti kompetisi Divisi I tidak disetujui, namun kesebelasan besutan Ismail Markawi mengaku bangga dengan hadirnya supporter fanatik di tengah tengah mereka untuk mendukung dan menyemangati para pemain.
Adalah Superdepok. Sebuah supporter Persikad yang dengan setia membeikan dukungan moril terhadap para pemain.
Superdepok hampir tak pernah absen menyaksikan perkembangan Persikad saat latihan menuju kompetisi Divisi I 2010.
Jarak bukanlah rintangan.begitulah kata yang pas untuk Superdepok. Pasalnya, mereka menyatakan siap menjadi pemain kedua belas bagi Persikad yang akan berlaga di Blitar mendatang. Berbagai persiapanpun telah dilakukan, mulai dari spanduk dukungan dan lain-lain.
”Meski tidak akan sebanyak dulu, Superdepok akan hadir di Blitar untuk mendukung Persikad,” ujar ketua Superdepok, Haryadi Kubil Mulyana kepada Jurnal Depok.
Sementara itu, salah satu pemain Persikad, Agung Tanujaya mengatakan bahwa kehadiran suporter disetiap pertandingan akan menambah motivasi pemain, kami bukan apa-apa tanpa mereka,” kata Agung.
*Apriyadi Hidayat - Jurnal Depok Bookmark and Share Selengkapnya...

Gambaran Tim Makin Terlihat (Meskipun diwarnai keributan, Persikad unggul 2-1 kontra PS Jakarta Selatan)

Mendekati kick off Divisi I PSSI 2010, yakin 26 September mendatang, kesebelasan Persikad Kota Depok terus melakukan pertandingan ujicoba guna menilik perkembangan tim. Meski demikian sang arsitek Ismail Markawi mengaku telah memiliki gambaran permainan anak asuhnya yang nantinya akan ditetapkan dalam kompetisi di Blitar.
Untuk yang kesekian kalinya Persikad melakukan ujicoba. Kali ini, lawan yang dihadapinya PS Jakarta Selatan. Diwarnai rintik hujan yang mengguyur Stadion Merpati Depok Jaya, Persikad berhasil unggul 2-1.
Persikad telah unggul terlebih dahulu 2-0, namun hadiah pinalti untuk PS Jakarta Selatan membuat kedudukan menjadi 2-1 hingga wasit meniupkan pluit tanda berakhir pertandingan.
Bahkan pertandingan yang notabene hanya ujicoba, sempat diwarnai dengan aksi adu jotos antar pemain. Dengan begitu, pemain seharusnya tak hanya piawai kontrol bola, melainkan juga kontrol emosi guna menghadapi kompetisi liga amatir tertinggi.
Dalam laga ujicoba tersebut, skuad Persikad yang terdiri dari 25 pemain itu tanpak tak lengkap. Ditemui soccer point, Ismail Markawi mengatakan bahwa beberapa pemain masih ada yang izin.
Seperti diketahui Persikad berada digrup 5 atau satu grup bersama Jakarta Timur FC, PSBK Blitar, Persik Kuningan, dan PSB Bogor. Melihat kesiapan, pertandingan yang digelar dengan sistem home turnamen itu bakal dilangsungkan di Blitar.
“Tidak masalah bermain disana (Blitar red), kami siap kok. Kami juga akan ngepool di Blitar supaya tidak capek pulang pergi,” kata Ismail.
Sementara itu Jakarta Timur FC menyampaikan surat resmi kepada BLAI untuk mengusulkan agar kelangsungan putaran pertama grup V kompetisi Divisi I yang sedianya mulai diputar 26 September itu bias ditangguhkan. Karena tim tersebut sedang mengikuti turnamen HUT TNI.
“Saya kira tim-tim peserta penyisihan grup V lainnya juga tidak akan keberatan, sejauh alasannya bias diterima,” kata Zainul Arifin, dalam kapasitasnya sebagai penanggung jawab tim Jakarta Timur FC untuk kompetisi Divisi I tahun 2010 ini.
Menghadapi hal tersebut, Ismail Markawi mengaku tidak keberatan untuk ditangguhkannya kompetisi grup V. “Diundur lebih baik. Karena kami pun bias lebih panjang melakukan persiapan,” ujar Ismail.
Pelatih beserta jajarannya sejauh ini belum menentukan dan memilih siapa posisi yang cocok untuk disematkan ban kapten. Ismail mengatakan dirinya tidak bias memutuskan sepihak mengenai kapten tim karena perlu dilihat figurnya di lapangan. Namun, beberapa nama yang bakal menjadi kapten antaranya, Nana Priatna pemian senior Persikad dan Raja Sasra pemain muda yang pernah membawa Persikad juara 3 dalam PORDA 2010 di Bandung.
Persikad sendiri masih menyisakan beberapa laga ujicoba, salah satu diantaranya menghadapi tim TNI AU, Sabtu (18/9).
*Apriyadi Hidayat - Jurnal Depok Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Lengkapi 30 Nama

Sebanyak 30 nama telah didapatkan untuk mengisi kerangka daftar permain yang akan menjadi punggawa Persikad Depok di Liga Indonesia Divisi I musim 2010/2011.

Walau dalam seleksi tahap final Senin (23/8) di Stadion Merpati masih banyak pemain tambahan yang ikut serta akan tetapi tidak mengubah keputusan coordinator tim Persikad Ismail Markawi untuk menetapkan pemain.
Akan tetapi nama yang telah ditetapkan itu masih terbatas kerangka tim, pasalnya nama itu masih harus diajukan kepihak pengurus. “Keputusannya final ada dipengurus, ujarnya.
Selain itu sembari menunggu keputusan pengurus ia mengingatkan kepada para pemain untuk tidak menurunkan kemampuannya dalam sesi latihan, karena bukan tidak mungkin ada perganti nama pemain bila memang diperlukan dilihat dari perkembangan pemain itu sendiri.
“Bukan tidak mungkin pemain dapat cedera, ataupun tidak menunjukan peningkatan, hal itu pasti akan butuh perubahan, sebelum didaftarkan secara resmi ke Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI),” ujarnya.
Dari 30 nama tersebut seperti yang sudah diprediksikan sebelumnya, masih banyak diisi para pemain senior Persikad dipandu dengan pemain muda eks Porda Depok.
“Kami hanya mengingikan yang terbaik dengan tidak mengesampingkan pembinaan kepada para pemain muda yang telah mengharumkan nama Depok, mereka adalah asset yang berharga,” tegasnya (why monde)

Daftar Pemain Persikad

Penjaga Gawang : Arif Bagong, Agung Tanunjaya, Dandung, Reza WP
Belakang : Nana Priatna, Fadli Haris, Erwin Sumarlin, Agus Susanto,
Indra Adi, Lucky Razak, Tri Sumantri, Subur, Irfan Jabrik,
Herman Kuping.
Tengah : Pandi, Sobari, Burhan Nando, Gusti Lestaluhu, Riza Al Kharami,
Raja Sastra, Aripin, Anwar, Abdul Manan.
Penyerang : Dyangga Yurestyo, Dede Mursidi, Irfan “Boak” Safari,
Saipul Nahrawi, Muhyar Syafei, Dika Albana, Hendra Wijaya. Bookmark and Share Selengkapnya...

Kelancaran Kompetisi Terancam Pilkada 'Peta Kekuatan Grup V Rata'

Road map atau pembagian grup, gelaran strata teringgi kompetisi Liga Amatir Divisi I 2010 telah ditetapkan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) PSSI, Sabtu (21/8). Persikad Kota Depok tercacat di grup lima (V) atau tercatat di grup bersama Jakarta Timur FC, PSBK Blitar, PSB Bogor, dan Persik Kuningan.
Mengetahui hasil pembagian grup itu, coordinator tim Persikad Ismail kepada Soccer Point mengatakan bahwa peta kekuatan lawan di grup lima setara dan Persikad pun siap melakoni turnamen yang akan mulai kick-off pada September mendatang.
Jika melihat peta kekuatan lawan, Persikad berada di Grup yang rata kekuatan timnya. Melihat materi pemain yang sudah dikantongi, kami siap memulai laga di DIVISI 1 karena tim kami diisi oleh eks pemain persikad pada DIVISI utama dan tim PORDA jawa barat kemarin,” kata Ismail kemarin. Sebelumnya persikad telah melakukan tahap seleksi pemain di stadion merpati, pancoranmas, kota depok, beberapa waktu lalu. Seleksi seendiri diikuti oleh 65 peserta pada tahap awal.dari hasil tersebut, lanjut Ismail, telah dikantongi 30 nama yang natinya akan mengisi skuad Pendekar ciliwung itu. ”30 pemain itu masih bisa berubah. Karena nantinya juga akan dikerucutkan menjadi 25 pemain,’’ ujarnya, terkait pembentukan manajemen,Ismail menyatakan bahwa persikad sejauh ini belum memiliki pelatih atau menejer tim. Padahal, kompetisi akan di lakukan September mendatang.

Kelancaran Kompetisi Terancam Pilkada

Kelancaran kompetisi sepakbola di tingkat Divisi I dan Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011 akan berpacu dengan agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sehingga kelancaran kompetisi agak terancam.
“Kita khawatir kompetisi akan terkendala pillkada, karena sebagian besar dari peserta kompetisi tahun ini daerahnya masih melakukan pilkada,’’ ujar ketua badan liga amatir Indonesia (BLAI) PSSI Iwan Budianto. BLAI memperoleh data bahwa tahun ini akan tegelar sebanyak 244 Pilkada, baik dtingkat propinsi serta Kabupaten atau Kota. Menurut catatan dari total 244 Pilkada itu, sebagian besar justru akan di selenggarakan beberapa bulan mendatang. Terkait dengan Pilkada, pihak kepolisian daerah sering kali tak memberikan ijin digelanya pertandingan sepakbola karena keamanan kurang terkonsentrasi.

Putaran I : 26 September 2010
Putaran II : 25 Oktober 2010
Putaran III : 10 Nopember 2010
Putaran IV : 17 November 2010
Putaran V : 28 November 2010.

(Jurnal Depok) Bookmark and Share Selengkapnya...

Senin, 30 nama didapatkan


Senin (23/8) sebanyak 30 nama pemain akan didapatkan untuk menjadi punggawa skuad Persikad untuk berlaga di Liga Indonesia Divisi I musim 2010/2011.

Menurut koordinator tim Persikad, Ismail Markawi, Kamis (19/08) adalah sesi terakhir dari tahapan seleksi yang digelar, dan awal pekan sudah dapat dipastikan kerangka tim yang berjuluk Pendekar Ciliwung itu.
Akan tepati ke 30 nama tersebut masih harus diajukan lagi kepada pihak pengurus untuk disetujui sebelum nantinya didaftarkan ke Bdan Liga Amatir Indonesia (BLAI).
“Kamis (19/08) seleksi terakhir, sehabis itu kami godok nama-nama yang masuk kualifikasi untuk bergabung di Persikad, setelah itu tinggal pengurus yang menyetujuinya,” ujar Ismail saat tahap seleksi diharap para pengurus juga dapat dengan segera membentuk manajerial tim yang hingga kini belum diketahui susunannya, karena hal itu sangat penting guna kelangsungan tim bila ingin berlaga di Divisi I.
“Manajerial tim belum diketahui, pihak BLAI telah menunggu daftarnya, mudah-mudahan hal ini dapat disingkapi segera oleh pihak pengurus Persikad, supaya kelangsungan Persikad lancer,” tegasnya.
Sementara itu, dalam seleksi tahap terakhir Kamis (19/08), materi pemain masih mencangkupi beberapa nama pemain senior seperti Abdul Manan, Herman Kuping, Irfan Boak, Dyangga Yureztyo, Nana Priatna dan sejumlah nama lainnya.
Ditambah lagi beberapa nama pemain eks Porda XI Jabar seperti Raja Sastra, Aripin, Syamsudin, Reza Pahlevi, Abdul Wahab dan sejumlah pemain dari beberapa klub asal Depok.
Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) PSSI telah menerima pendaftaran sebanyak 57 tim untuk kompetisi Divisi I Liga Indonesia XVI tahun 2010/2011.
Total peserta kompetisi Divisi I Liga Indonesi XVI-2010 adalah 66 tim. Dengan demikian, 57 tim sudah mendaftar, masih ada sembilan tim lagi yang pendaftrannya masih ditunggu. (why monde) Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Sudah Terdaftar

Ketua Pengcab PSSI Kota Depok Yuyum Wirasaputra kembali menegaskan keikut sertaan Persikad Kota Depok dalam ajang Kompetisi Divisi I Liga Indonesia Musim 2010.

“Persikad sudah terdaftar di BLAI (Badan Liga Amatir Indonesia). Depok tetap eksis dikancah liga sepakbola nasional.” Ujar Yuyun saat ditemui dikediamannya, kemarin.
Saat disinggung mengenai kegundahan sejumlah pelaku sepakbola di Depok, atas ketidak jelasan Pendekar Ciliwung mengikuti kompetisi, Yuyun juga mengaku ikut merasakan hal tersebut.
“Ya, saya menyadari para pemain yang masih ingin membela nama Depok tentunya bertanya-tanya soal nasib Persikad. Persikad tetap lanjut, dan sudah mendaftarkan diri ikut kompetisi. Mengenai biaya adrimistrasi pendaftaran, tinggal menunggu dari dinas terkait.”
Sementara pada hari Senin (16/8), Persikad kembali menggelar latihan bersama atau seleksi bayangan di Stadion Merpati. Dengan dikoordinir sementara oleh Ismail Markawi dan Abdul N. Lestaluhu, sekitar 30-40 pemain tampak serius mengikuti game.
Mayoritas pemain jebolan Porda Jabar seperti Raja Sastra, Aripin, dan Abdul Wahab bersaing ketat dengna puluhan talenta-talenta baru lainnya. Sementara disudut lain, pemain senior sepeti Nana Priatna, Herman Kuping, Erwin Sumarlin, Agus Sriyanto, Fadli Haris, dan Dyangga Yureztyo tampak memainkan game kecil.
“Kami tak ingin berlama-lama. Secepatnya sekitar 30 nama akan kami rekomendasikan kepada struktur manajerial untuk disikapi oleh manajemen dan pelatih yang nantinya ditunjuk oleh pengurus,” tandas Ismail.
Dari sejumlah informasi yang didapatkan, BLAI menerima pendaftaran sebanyak 57 tim untuk kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2010, yang menurut rencana mulai diputar pada pecan ketiga September mendatang (26 September).
Pekan depan, BLAI akan menyusun pembagian grup dan jadwal pertandingan. Manual Liga Kompetisi Divisi I menetapkan 12 grup untuk persaingan putaran pertama kompetisi.
Untuk total peserta kompetisi ini adalah sebanyak 66 tim, dan 57 tim sudah menyatakan keikutsertaannya. Sementara Sembilan tim lagi, pendaftarannya masih ditunggu hingga menjelang dilakukannya pembagian grup. Tim-tim yang belum mendaftar adalah PS Pelalawan, PS Banyu Asin, Persepar Palangkaraya, PS Bank Sumsel, Persobom Bolaang Mongondow, Gaspa Palopo, serta Persis Solo yang bersama Persiku Kudus dan Persires Rengat berjibaku pada babak play-off akhir Juli lalu. (mr monde) Bookmark and Share Selengkapnya...

Meyadi Latih Persikabo


CIBINONG - Meyadi Rakasiwi terpilih sebagai Pelatih Persikabo kompetisi Divisi Utama 2010/2011. Pada seleksi terakhir di Pendopo Bupati Bogor kemarin, ia mampu meyakinkan Ketua Umum (Ketum) Persikabo Rachmat Yasin, sekaligus menyingkirkan dua pesaingnya, Khusnul Yakin dan Hanafi.

Pada seleksi terakhir, tiga calon pelatih yang lolos seleksi tahap pertama kembali menjalankan tes kelayakan di hadapan Rachmat. Dalam seleksi yang tertutup bagi wartawan itu, setiap calon pelatih mendapat pertanyaan dari ketum.

Menurut Manajer Persikabo Mas’an Djajuli, terpilihnya Meyadi menjadi arsitek tim Laskar Pajajaran adalah kebijakan ketum. Dalam fit and proper test, Mas’an menilai Mayadi memiliki kriteria tersendiri yang tak dimiliki para pesaingnya. Terlebih pada paparannya di hadapan ketum, mantan Pelatih Persikad Depok ini menyampaikan secara tegas.

“Kalau konsep melatih hampir semuanya sama, tapi Meyadi memiliki nilai lebih di depan Pak Rachmat,” jelas Mas’an saat ditemui Radar Bogor usai seleksi.

Mas’an mengatakan, meski belum pernah mengarsiteki tim Superliga, semangat dan tanggung jawab Meyadi sangat bagus. Itu terlihat saat ia melatih Persikad. “Kita semua telah mengetahui bagaimana loyalitasnya selama ini,” kata Mas’an. Pasca terpilihnya Meyadi, besok pengurus akan menyeleksi pemain. Karena sebelum bulan puasa, skuad tim harus sudah terbentuk.paragraf selanjutnya
Sementara itu, Meyadi yang ditemui Radar Bogor usai pengumuman mengaku sangat senang bisa dipercaya mengasuh Laskar Pajajaran. Terlebih target Persikabo musim ini sama dengan target pribadinya. “Kita sama-sama ingin masuk Superliga,” tegasnya.

Karena itu, Meyadi berharap pemain yang masuk ke timnya merupakan penggawan profesional yang telah mempunyai pengalaman. Bahkan ia berharap ada beberapa yang pernah bermain di Superliga. Meski demikian, Meyadi tak akan menutup potensi pemain lokal. “Mungkin saat bermain di kandang pemain lokal bisa dimainkan, namun untuk laga tandang kita butuh pemain yang berpengalaman,” jelasnya.

Meyadi mengatakan untuk memudahkan seleksi, saat seleksi nanti pihaknya hanya akan mengundang para pemain yang masuk bank data pengurus serta beberapa pamain incarannya.

“Saya pikir pengusrus mempunyai beberapa pemain yang diincar. Misalkan hasil pentauan Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) II. Mereka juga bisa mengikuti seleksi, jika memang bermain bagus bisa kita pakai,” ujar Meyadi. (leo/pkl2) Bookmark and Share Selengkapnya...

Sepak Bola Diwarnai Bentrokan Antarpemain Perunggu Milik Depok


SOREANG,-
Kericuhan antarpemain mewarnai laga perebutan tempat ketiga cabang olahraga sepak bola Pekan Olahraga Daerah (Porda) XI/2010 Jawa Barat antara Kab. Bandung kontra Kota Depok di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (12/7). Dalam pertandingan yang berakhir 1-0 untuk kemenangan Kota Depok tersebut, kericuhan terjadi saat laga usai.


Karena diprovoksi pemain Kota Depok, kubu tuan rumah Kab. Bandung terpancing. Beberapa pemain, termasuk pemain cadangan berusaha mengejar pemain Kota Depok. Kericuhan dan aksi jual beli pukulan pun tak terelakkan.

Pihak keamanan dari Polres Bandung berusaha mengamankan. Namun setelah itu, para pemain justru bersitegang dengan pihak keamanan. Beruntung situasi bisa dikendalikan masing-masing pihak. Sementara pemain dan ofisial Kota Depok langsung diamankan petugas.

Satu-satunya gol kemenangan Kota Depok dalam pertandingan kemarin, diciptakan Muhyar Syafei melalui tandukannya, memanfaatkan umpan matang Raja Sasra. Dengan kemenangan ini, Kota Depok berhasil mendapatkan medali perunggu.

Dalam pertandingan kemarin, kedua tim tampil terbuka sejak kick-off babak pertama dimulai. Tanda-tanda akan terjadinya kericuhan, sudah terlihat dengan banyaknya pelanggaran keras yang dilakukan kedua tim.

Di pertengahan babak pertama, pelatih Kota Depok, Pepen Rubiyanto mendatangi meja pengawas pertandingan. Pepen meminta wasit pertandingan, Dedi Koswara diganti karena dinilai merugikan timnya.

"Saya minta wasit diganti. Permainan kita sangat enak dilihat, namun dirusak wasit yang selalu merugikan pihak kita," katanya.

Namun permintaan tersebut, tidak dikabulkan pengawas pertandingan. "Kalau tidak boleh tidak apa-apa. Tapi saya khawatir, nanti akan terjadi keributan," jelasnya.

Setelah bermain imbang 0-0 di babak pertama, suhu pertandingan di babak kedua semakin memanas. Bentrokan pemain sering terjadi. Akibatnya kedua tim bersitegang di tengah lapangan.

Kota Depok akhirnya mampu meraih kemenangan sekaigus berhak mendapatkan perunggu berkat gol tunggal Muhyar Safed'i menit ke-78.

Pelatih Kabupaten Bandung, Encang Ibrahim, meminta maaf kepada publik sepak bola Kab. Bandung karena gagal mempersembahkan medali di Porda XI/2010 Jawa Barat.

"Harus diakui, kita gagal memenuhi target. Oleh sebab itu, atas nama pribadi dan tim, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," katanya kepada wartawan usai pertandingan kemarin.

(dikutip dari harian umum Galamedia) Bookmark and Share Selengkapnya...

Hasil Pertandingan Final Elang Putra Open 2010

Laga final berlangsung sengit. Kedua tim menurunkan permainan agresif nan keras. PS. Bima Putra dan PS. Putra 08 pun, sama-sama menciptakan peluang di babak pertama. Gol pertama PS. Bima Putra oleh Boben di menit ke 5 dan tak mau tertinggal begitu saja di menit ke 10 PS. Putra 08 pun berhasil berobek gawang yang dijaga oleh kiper PS. Bima Putra (Firdaus) lewat tendangan pinalti Evra, PS Putra 08 pun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Permainan apik dari anak-anak PS. Bima Putra pun dapat membuat skor berubah kembali Nnana Onana pemain asal Kamerun tersebut menciptakan gol ke dua dimenit ke 23, tapi tak hanya disitu PS. Putra 08 pun berhasil menyamakan keduduka menjadi 2-2 lewat pemain asal Kamerun (Patrick) di menit 30.
Masuk 10 menit sebelum wasit meniup peluit berakhirnya babak pertama, tempo permainan tidak berubah. Keduanya bermain terbuka dan cenderung menyerang melalui lini sayap. Beberapa peluang emas pun kembali tercipta buat kedua tim. Namun, keadaan belum juga berubah hingga dua menit terakhir.
Di babak setengah main / half play PS. Putra 08 baru bisa mencetak angka melalui aksi marcel, pada menit 47. tapi karena kedua tim bermain sangat cantik di menit ke 65 pemain PS. Bima Putra (marcel) pun dapat menyamakan kedudukan dan di menit ke 80 Boben pemain PS. Bima Putra berhasil mencetak gol keduanya ke gawang PS. Putra 08.
Selang beberapa detik dari gol itu, peluit panjang tanda pertandingan berakhir berbunyi. Anak-anak Banteng Muda langsung berlari ke pinggir lapangan, lalu melakukan selebrasi kemenangan. Dua gol dari Boben, menjadi gol penentuan di laga damatis itu.
Atas hasil itu, membuat PS. Bima Putra menjadi juara di pertandingan Elang Putra Open 2010. (pb) Bookmark and Share Selengkapnya...

Hasil Akhir Pertandingan Segitiga (Persikad All Star vs Persija All Star)


Hasil akhir pertandingan segitiga sore tadi yang berlangsung di Stadion Merpati Depok Jaya antara Persikad All Star melawan Persija All Star, berakhir dengan skor 1-2. Kemenangan bagi tim Persija All Star.
Tim Persija All Star yang diperkuat oleh para pemain Timnas Indonesia era tahun 90 an (Sukron, Lesta, Hasyim, Surya Lesmana, Nasir S, Elly Idris (C), Louis Mohidin, Gunawan, Sangsang, Ricky Yacoby, dan Alexander Sanunu) ini mulai melakukan pola permainan menyerang tapi karena kekompakan Tim All Star Persikad semua serangan-serangan dari Tim Persija mudah dipatahkan. Dibabak pertama berakhir dengan skor 0-0.
Dibabak kedua barulah Persija All Star dapat merobek gawang Persikad yang dijaga oleh Darmanto gol tersebut tercipta dari kaki Ricky Yacoby pemain Timnas era tahun 90 an.
Tak mau tertinggal dati Persija Tim Persikad All Star pun melakukan serangan-serangan kegawang Persija. Alhasil Persikad All Star pun dapat menyamakan kedudukan dimenit ke 53 menjadi 1-1.
Dimenit ke 70 Ricky Yacoby pun kembali membobol gawang Persikad, Persija All Star kembali memimpin pertandingan dengan skor 1-2.
Sampai peluit akhir berbunyi skor tak berubah Persikad All Star harus menerima kekalahan dari Persija All Star 1-2.
Pertandingan Segitiga yang berlangsung selama 3 hari tersebut dari tanggal 23 s/d 25 Juli 2010 dan diselenggarai oleh para pemain Eks Persikad Depok ini pun terbilang sukses padahal dengan dana yang amat minim namun dapat menjadi hiburan bagi Masyarakat Depok yang merasakan rindu pada Persikad khususnya Sepakbola di Kota Depok ini. (pb) Bookmark and Share Selengkapnya...

Hasil Akhir Pertandingan Segitiga antara Persikad All Star melawan Persikabo All Star

Hasil akhir pertandingan segitiga antara Persikad All Star vs Persikabo All Star sore tadi di Stadion Merpati Depok berakhir dengan skor 2-1, kemenangan bagi Persikad All Star.
Awalnya dibabak pertama Persikad All Star tertinggal 1-0 oleh Persikabo All Star tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat para pemain Persikad All Star. Setelah peluit babak kedua ditiup wasit para pemain Persikad All Star melakukan inisiatif menyerang situasi tersebut ternyata membuahkan hasil gol pertama Persikad All Star kegawang Persikabo All Star diciptakan oleh Meiyadi Rakasiwi (Head Coach Persikad 2009/2010), pola menyerang pun terus dilakukan oleh Persikad All Star 2 tendangan pemain Persikad All Star sempat membentur mistar gawang Persikabo All Star dan di menit ke 73 Persikad All Star kembali menjebol gawang Persikabo lewat tendangan keras dari kaki Sofyan Hadi (Pemain Persikad Era tahun 2003/2004).
Sampai peluit akhir di tiup oleh wasit skor tidak berubah Persikad All Star unggul dari Persikabo All Star dengan skor 2-1.
Pertandingan tersebut juga dihadiri oleh Bpk. Wakil Walikota (Yuyun Wirasaputra) dan antusiasme penonton di lapangan pun sangat positif terhadap pertandingan segitiga yang diselenggarakan oleh para eks pemain persikad Depok.
"Sebenarnya saya sangat mengharapkan sekali pertandingan-pertandingan seperti ini, selain menghibur bagi warga juga menggembalikan kecintaan warga terhadap Persiad Depok" ujar penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut.
Dan rencananya Minggu, 25 Juni 2010 Persikad All Star akan menghadapi Persija All Star di Satdion Merpati Depok Jaya. Bookmark and Share Selengkapnya...

Jadwal Pertandingan Segitiga

Jadwal Pertandingan Kompetisi Segitiga

* Jumat, 23 Juli 2010 jam . 15:30 Wib
Persikad All Star vs Persikabo All Star
Tempat : Stadion Merpati Depok Jaya.

* Sabtu, 24 Juli 2010 jam . 15:30 Wib
Persikabo All Star vs Persija All Star
Tempat : Stadion Merpati Depok Jaya.

* Minggu, 25 Juli 2010 jam . 15:30 Wib
Persija All Star vs Persikad All Star
Tempat : Stadion Merpati Depok Jaya. Bookmark and Share Selengkapnya...

Ya, Kita Tidak Punya Visi

"Kami berniat memboyong Fatih Terim untuk menangani PSSI" kata-kata penuh harapan dan optimisme itu diungkapkan oleh Nurdin Halid, seolah merespon perkataan presiden SBY yang mengatakan PSSI harus mempunyai pelatih yang bagus dan berpengalaman internasional.

Fatih Terim sebagaimana kita tahu adalah pelatih asal Turki yang pernah menangani klub elit eropa semacam Galatasaray dan AC Milan. Dipilihnya Terim bisa jadi buah dari kunjungan SBY ke Turki.

Namun benarkah Terim bisa mengangkat prestasi timnas Indonesia? jawabnya bisa iya bisa tidak. namun sepertinya lebih besar kepada tidak. malah dalam pandangan saya ini menunjukkan PSSI memang tidak pernah punya misi untuk pengembangan sepakbola di Indonesia.

Niatan mendatangkan Terim adalah bentuk program latah yang dijalankan pengurus PSSI. Dulu ketika melihat singapura sukses dengan pemain naturalisasi PSSI dengan beraninya mencoba mendatangkan anak muda dari amerika latin untuk dialihkan kewarganegaraannya menjadi WNI. Namun rencana ini urung dilanjutkan sebab proses perpindahan kewarganegaraan tidak semudah membalik telapak tangan, ditambah tolak ukur dan kriteria yang jelas.

Juga program pembinaan instan semacam proyek PSSI Primavera, Baretti dan pengiriman tim ke Uruguay yang hanya menjadi semacam program tanpa visi dan targetan yang jelas. Jadi layaknya pengurus RT yang membuat program biar diakui keberadaannya oleh warga, namun apa manfaat dar kegiatan tersebut tidak begitu jelas.

kembali soal niat mendatang Fatih Terim, dia memang pelatih bagus dan dunia sepakbola mengakuinya. Tapi apakah ia 'orang' yang tepat untuk sepakbola indonesia? itu yang seharusnya dipikirkan.

Berapa banyak pelatih bagus yang pernah dihadirkan oleh PSSI. pernah ada nama Fope de Haan yang oleh PSSI dianggap 'gagal' mengelola sepakbola Indonesia, dimana kriteria gagal itu tidak jelas dan subyektif. buktinya tatkala sang pelatih balik ke Belanda ia bisa membawa tim u-20 belanda juara Eropa 2 kali. juga ada nama peter white yang sukses mengangkat sepakbola di Thailand tapi babak belur di Indonesia, juga karena kriteria gagal yang tidak jelas dari PSSI. sekarang kita tunggu apakah Alfred Riedl bisa sukses membawa prestasi atau kembali kena tuah gagal PSSI.

kehadiran seorang pelatih besar memang penting. namun yang lebih penting lagi adalah visi dan misi yang komprehensif yang harus dimiliki oleh PSSI. Belajarlah dari Jepang ketika mereka membuat pondasi prestasi sepakbola mereka. Standar kompetisi diperbaiki. Pembinaan pemain muda dibuat berjenjang dan berkesinambungan, Pemerintah juga turun tangan secara aktif tidak hanya slogan yang berujung pencitraan semata. hasilnya Jepang menjadi kekuatan sepakbola Asia dan banyak pemainnya berlaga di Eropa.

Jadi, sebelum mendatangkan Fatih Terim dan pelatih besar lainnya. ada baiknya pengurus PSSI berkaca dan merenungkan apakah mereka orang tepat untuk mengangkat sepakbola Indonesia. Bookmark and Share Selengkapnya...

Yang Terserak Dari Piala Dunia 2010

Tulisan ini dibuat jelang partai final piala dunia 2010 yang mempertemukan Spanyol vs Belanda. Otomatis setelah pertandingan ini berakhir maka bulan sepakbola ini akan berakhir dan kita akan bertemu lagi pada tahun 2014 dimana Brazil akan menjadi tuan rumah.

Banyak hal menarik yang telah terjadi pada piala dunia 2010. Baik dari lapangan hijau itu sendiri maupun hal-hal yang terjadi diluar lapangan hijau.

Dari sisi penyelenggaraan Afsel, bisa dibilang sukses. Meski sebelumnya banyak yang memprediksi pagelaran ini akan kacau, namun itu tidaklah seberapa dan tidak begitu mengganggu waktu penyelenggaraan. Beberapa kejadian yang sempat mengganjal adalah soal pencurian yang menimpa beberapa tenaga media yang meliput. juga soal distribusi tiket yang tidak merata serta banyaknya tiket yang beredar di tangan calo. untung panitia cepat tanggap dan merespon persoalan ini dengan cepat, mungkin mereka belajar dari Indonesia yang tidak bisa menangani kejadian serupa ketika menggelar pertandingan piala asia 2007.

Piala dunia kali ini juga menghasilkan kejutan dari sisi hasil pertandingan. Tidak lolosnya Prancis dan Italia dari fase grup pastinya membuat dunia sepakbola gempar. dua tim yang diunggulkan tersebut harus pulang lebih awal. Bahkan Prancis yang diperkuat penyerang macam Anelka dan Henry tidak bisa melesakkan gol ke gawang lawan.

Lolosnya tim2 yang underdog seperti ghana, uruguay bahkan slovenia dan slovakia pun membuat mata pecinta sepakbola harus mulai berani menjagokan tim2 yang selama ini dipandang sebelah mata. puncaknya adalah bertemunya Spanyol dan Belanda, dua tim yang belum pernah meraih gelar akbar sepakbola dunia ini, di babak final.

Piala dunia kali ini juga bisa disebut 'kuburan' prestasi bagi pemain2 unggulan seperti Rooney, Anelka, Messi, dan bintang2 Italia dan Prancis yang tidak mampu bersinar di level negara. juga bagaimana kekuatan anak muda tim Jerman yang mampu mempesona pecinta sepakbola ketika mereka menghancurkan Inggris dan Argentina dengan skor masing2 4-1 dan 4-0.

Juga tidak ketinggalan polemik soal vuvuzela, Jabulani dan si Paul. ya, banyak hal yang terjadi dalam pagelaran piala dunia 2010 ini. dan kini kita harus berpisah dengan event yang mampu menghipnotis mata masyarakat dunia ini. juga banyak pelajaran yang telah diberikan kepada insan sepakbola indonesia bagaimana mengemas dan membuat sepakbola itu sukses. sekarang tinggal bagaimana kita mau atau tidak belajar untuk kemajuan sepakbola indonesia.

(via my moto q9h, ketika menemani dua malaikat kecil, Abdu dan Ikhsan, di hari pertamanya berlatih di SSB Metro Kukusan)

*Ahamad Syakib Bookmark and Share Selengkapnya...

Sepakbola dan Kabinet dan ..........

"Aku rela dikorbankan demi Spanyol" ujar Fernando Torres jelang pertandingan semifinal Spanyol vs Jerman. dikorbankan disini berarti dicadangkan. padahal kita tahu bagaimana skill yang dimiliki Torres.

Hal yang sama dialami oleh Diego Milito. Permainan cemerlangnya bersama Inter Milan tidak lantas membuatnya mendapat tempat inti di timnas Argentina.

kedua pemain ini tidak protes. mereka mengalahkan ego mereka demi satu tujuan bersama. kebanggaan negara masing-masing. teringat indahnya kesatuan visi dan misi kesebelasan yang berlaga di piala dunia saya sedikit teringat dengan bagaimana pemerintahan kita bekerja.

bila diibaratkan sistem kenegaraan. Tim nasional adalah kabinet sedang klub sebagai partainya. pelatih sebagai sang presiden. para pemain yang tergabung membela satu negara tidak berasal dari satu klub, mereka adalah gabungan pemain yang berkiprah di klub2 yang berbeda.

begitu juga dengan kabinet. para penghuninya biasanya gabungan dari berbagai partai, ada koalisi disana.
namun mengapa walau mereka telah terhimpun sebagai satu kelompok, para anggota kabinet dan kadang sang presiden tampak tidak memiliki visi bersama. mereka selalu terjebak pada kepentingan dan ego masing2 baik pribadi maupun partai yang diwakili. mereka seperti tidak siap membawa negara ini menuju ke arah yang lebih baik.
saya yakin para anggota kabinet negeri ini juga tidak ketinggalan menonton piala dunia. buktinya, di media mereka suka memberikan prediksi tim mana yang akan menang. tapi apakah mereka juga belajar bagaimana para pemain besar dan juga kaya itu saling memendam ego dan memberikan yang terbaik demi negara yang diwakili? ini yang masih kita tunggu jawabannya. Bookmark and Share Selengkapnya...

Sepakbola dan Kuasa

Seperti pagelaran2 piala dunia sebelumnya. setiap pertandingan pembukaan di daerah saya selalu diadakan acara nonton bareng bersama warga.

Begitu juga pagelaran piala dunia 2010 sekarang. sejak seminggu sebelumnya persiapan sudah dilaksanakan, dari mulai siapa yang menyiapkan konsumsi, peralatan dan segala macam yang diperlukan saat acara nanti.

Tidak hanya warga sipil biasa yang datang. pemimpin desa seperti lurah dan camat pun hadir, walau biasanya mereka tidak diundang namun entah bagaimana selalu ada saja info ke mereka yang membuat mereka hadir.

Kehadiran para pemimpin lokal pastinya membuat warga senang setidaknya apa yang mereka kerjakan mendapatkan perhatian. namun tidak enaknya adalah ketika acara yang seharusnya berjalan cair dan apa adanya mendadak menjadi resmi dan pastinya birokratis.

Lantas saja harys dibuat acara seremonia seperti sambutanyang dilakukan oleh ketua panitia yang juga ditunjuk secara dadakan. yang kemudian dilanjutkan oleh sambutan pak lurah.

Dan pak lurah seperti biasanya langsung memanfaatkan moment ini untuk memarketingan mempromokan apa2 yang sudah dilakukan oleh beliau dan jajarannya.

Maka kita yang sudah siap untuk menonton bola akan mendengar kuliah umum dari mulai adanya peninkatan IPM, hasil sensus dan segala macamnya yang tidak ada hubungannya dengan sepakbola. yang sebalnya seperti biasa apa yang dikatakan dengan fakta dilapangan jauh berbeda, tapi tetap saja warga bertepuk tangan walau setelah itu langsung ngedumel tidak karuan.

Keramaian dalam sepakbola memang selalu menggoda siapa saja yang ingin meneguhkan kuasanya. contoh terdekat lagi2 hadir dari kota tempat tinggal saya, depok.

Ketika persikad depok menembus kasta divisi utama dari divisi satu, maka prestasi itu diklaim oleh walikota depok, Nurmahmudi Ismail, sebagai prestasi yang diraih olehnya. namun ketika masa kampanye berlalu persikad depok seakan ditinggalkan begitu saja tanpa ada advice untuk mencari solusi setelah uang apbd tidak boleh ditinggalkan lagi. mereka yang tadi mengklaim keberhasilan persikad sebagai prestasinya mundur secara teratur. buntutnya persikad mundur di tengah jalan dan degdrasi kembali ke divisi satu.

Sepakbola dan kuasa tidak hanya terjadi di dalam negeri. sejarah mencatat bagaimana hitler dan mussolini menggunakan sepakbola untuk meneguhkan kuasanya dan menanamkan semangat patriotisme pada rakyatnya.

Hubungan sepakbola dan kuasa hasilnya bisa positif dan negatif. negatif apabila sumberdaya sepakbola hanya dipakai untuk moment meneguhkan kuasanya sang pemimpin tanpa perduli prestasi sepakbola itu sendiri, inilah fakta yang terjadi di indonesia. namun positif sebagaimana yang terjadi di afrika selatan dimana para pemimpinnya bersatu untuk mewujudkan kemajuan sepakbola disana. maka ketika pagelaran sepakbola yang tengah digelar ini sukses, maka bisa dipastikan rakyat akan mengingat dan memberikan apresiasi positif bagi pemimpinnya... Bookmark and Share Selengkapnya...

Dan, Bola itu Tetap Bundar

Banyak yang kecewa dan bersungut-sungut ketika Inggris hanya bisa bermain imbang dengan Aljazair. Begitu juga ketika Spanyol ditaklukkan Swiss, mulut-mulut makian dan luapan rasa terkejut langsung memenuhi bumi. Bahkan komentataor sepakbola di TV berungkali menyebutkan ini hasil yang mengejutkan banyak orang. Dan terakhir adalah ketika Selandia Baru berhasil menahan Italia dengan skor 1-1.

Ya, Piala Dunia 2010 memang benar-benar tidak bisa diprediksi semudah kita membalikkan tangan. Mungkin hanya Argentina dan Brazil dua tim unggulan yang sudah memastikan lolos dan fase grup. Selebihnya masih ketar-ketir. Pranciz yang dikalahkan oleh Meksiko dua gol tanpa balas pasti seluruh skuadnya tidak bisa tidur memikirkan apa yang akan terjadi pada pertandingan selanjutnya melawan tuan rumah Afrika Selatan . begitu juga dengan Inggris yang menakjubkan dalam babak penyisihan namun bermain tanpa semangat di arena sebenarnya.

Lalu apakah ini menegejutkan? Jujur saya agak tidak begitu setuju bila ini dibilang hasil mengejutkan. Karena disana kita akan meremehkan kekuatan dan persiapa yang telah dibangun oleh tim-tim lainnya. Kemenangan Swiss atas Spanyol, begitu juga Meksiko atas Prancis dan berhasilnya Selandia Baru menahan Italia, adalah bukti bahwa permainan mereka telah mencapai tingkat yang baik dan mampu mengimbangi tim-tim unggulan.
Pastinya hasil yang diraih oleh tim-tim underdog bukan melalui jalur ilegal. Mereka meraihnya dengan semangat sportivitas yang tinggi. Berbulan-bulan persiapan. keluar masuknya sejumlah nama dalam proses seleksi, juga peran sang pelatih mempelajari teknik dan taktik bermain lawan yang dihadapi untuk mencari taktik dan strategi yang tepat dalam pertandingan nanti.

Dan pastinya yang harus kita ingat ini adalah piala dunia. Lambing bergengsi pertandingan sepakbola di bumi ini. dimana mata manusia dari seluruh penjuru dunia akan menatap ke satu titik sentral. Juga ketika headline berita baik cetak dan elektronik akan mengabarkan apa yang akan terjadi disana.

Ya, ini adalah masalah gengsi dan kehormatan. Maka sewajarnya seluruh tim yang masuk dan bermain akan menunjukkan kualitas terbaiknya. Mereka pastinya bangga nama negara mereka akan selalu disebut tatkala mampu membuat prestasi yang baik. Bagi para pemain inilah saatnya mereka menunjukkan kemampuan di depan mata para pencari bakat di seluruh dunia, sambil berharap klub besar akan memakai jasanya dan akan meningkatkan penghasilannya.

Jadi, jangan terkejut lagi dan jangan memandang remeh lagi tim-tim yang belum mempunyai tradisi prestasi sepakbola dunia. Jangan melihat mereka sebelah mata, seperti biasanya. Karena ini sekali lagi adalah ajang bagi pemain yang bertanding mengexplore semua yang dimiliki untuk harga diri, prestasi dan pastinya karir mereka sendiri.
Bookmark and Share Selengkapnya...

Hilangnya sepakbola indah ?

Menjelang pertandingan Brazil vs Korea Utara pelatih Dunga mengatakan bahwa sepakbola indah sudah bukan tujuannya lagi. Yang penting baginya kini adalah kemenangan. DUnga seakan tidak mau terlengah dengan permainan indah tapi di kejutkan oleh hasil pertandingan.

Komentar Dunga ini seolah membuka lagi perdebatan apakah sepakbola indah itu relevan atau sebanding dengan hasil kemenangan? Arsenal adalah cotoh yang sering disebut. Sejak di tangan oleh Arsene Wenger permainan The Gunner menjadi sesuatu yang paling enak di tonton. Dinamisasi pergerakan para pemain bak alunan orchestra yang melenakan.

Namun permainan indah Arsenal tidak selalu berbanding lurus dengan prestasi yang di raihnya. Baik di liga domestic maupun di liga internasional, semuanya selalu kandas di babak-babak pertengahan. Satu lagi yang menarik ketika melihat pertandingan antara Inter Milan vs Barcelona dalam ajang semifinal liga Champion 2009/2010. Ketika itu Barcelona dengan permaian indahnya harus mengakui keunggulan Inter Milan yang bermain bertahan dan hanya sesekali menyerang balik.

Namun kita jangan lupakan bagaimana aksi Barcelona pada musim 2008/2009. Dengan permainan indahnya 6 trofi di boyong oleh tim yang di arsiteki oleh pelatih muda Pep Guardiola. Juga bagaimana aksi Spanyol menjuarai piala Eropa 2008. Dua contoh tersebut membuktikan bahwa sepakbola indah masih bisa diandalkan daripada gaya sepakbola pragmatis.

Lalu bagaimana dengan piala dunia 2010 di afsel ini? menarik apa yang dikatakan oleh dunga diatas. Ya, banyak orang berharap Brazil akan kembali menerapkan permainan sepakbola yang dipadukan dengan gerak samba sehingga enak dan mudah dilihat, sebab mau tidak mau Brazil lah yang memulai aksi sepakbola indah tersebut.

Kehadiran pelatih asing yang menukangi banyak negara peserta piala dunia 2010 juga sempat membuat kekhawatiran sepakbola indah akan dilupakan. Mereka tentunya memiliki beban yang sangat berat bila tim yang diasuhnya kalah, belum lagi pamor dan nama besarnya di pertaruhkan. Sebut saja nama carlos Alberto Pereira yang menukangi tuan rumah Afrika Selatan. Pelatih yang sukses membawa Brazil menjadi juara dunia tahun 1994 di AS ini pastinya akan meras atertekan apabila tim tuan rumah Afrika Selatan tidak bisa berbuat banyak ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Di tengah kekhawatiran hilangnya sepakbola indah. Tim matador Spanyol telah bertekad untuk tetap memainkan sepakbola indah dalam pertandingan pertamanya menghadapi swiss. Ya, penggemar sepakbola pastinya sangat berharap agar sepakbola indah kembali bisa di lihat. Setidaknya bagi penggemar sepakbola dalam negeri ini bisa menghibur di tengah banyak hialngnya etika keindahan di negeri ini dan menjelang naiknya tariff dasar listrik awal juli mendatang. Bookmark and Share Selengkapnya...

Pamplet Nonton Bareng World Cup 2010

Bookmark and Share Selengkapnya...

Sepakbola dan Kuasa

Seperti pagelaran-pagelaran piala dunia sebelumnya. setiap pertandingan pembukaan di daerah saya selalu diadakan acara nonton bareng bersama warga.

begitu juga pagelaran piala dunia 2010 sekarang. sejak seminggu sebelumnya persiapan sudah dilaksanakan, dari mulai siapa yang menyiapkan konsumsi, peralatan dan segala macam yang diperlukan saat acara nanti.

tidak hanya warga sipil biasa yang datang. pemimpin desa seperti lurah dan camat pun hadir, walau biasanya mereka tidak diundang namun entah bagaimana selalu ada saja info ke mereka yang membuat mereka hadir.

kehadiran para pemimpin lokal pastinya membuat warga senang setidaknya apa yang mereka kerjakan mendapatkan perhatian. namun tidak enaknya adalah ketika acara yang seharusnya berjalan cair dan apa adanya mendadak menjadi resmi dan pastinya birokratis.

lantas saja harys dibuat acara seremonia seperti sambutanyang dilakukan oleh ketua panitia yang juga ditunjuk secara dadakan. yang kemudian dilanjutkan oleh sambutan pak lurah.

dan pak lurah seperti biasanya langsung memanfaatkan moment ini untuk memarketing dan mempromokan apa2 yang sudah dilakukan oleh beliau dan jajarannya.

maka kita yang sudah siap untuk menonton bola akan mendengar kuliah umum dari mulai adanya peninkatan IPM, hasil sensus dan segala macamnya yang tidak ada hubungannya dengan sepakbola. yang sebalnya seperti biasa apa yang dikatakan dengan fakta dilapangan jauh berbeda, tapi tetap saja warga bertepuk tangan walau setelah itu langsung ngedumel tidak karuan.

keramaian dalam sepakbola memang selalu menggoda siapa saja yang ingin meneguhkan kuasanya. contoh terdekat lagi2 hadir dari kota tempat tinggal saya, depok.

ketika persikad depok menembus kasta divisi utama dari divisi satu, maka prestasi itu diklaim oleh walikota depok, Nurmahmudi Ismail, sebagai prestasi yang diraih olehnya. namun ketika masa kampanye berlalu persikad depok seakan ditinggalkan begitu saja tanpa ada advice untuk mencari solusi setelah uang apbd tidak boleh ditinggalkan lagi. mereka yang tadi mengklaim keberhasilan persikad sebagai prestasinya mundur secara teratur. buntutnya persikad mundur di tengah jalan dan degdrasi kembali ke divisi satu.

sepakbola dan kuasa tidak hanya terjadi di dalam negeri. sejarah mencatat bagaimana hitler dan mussolini menggunakan sepakbola untuk meneguhkan kuasanya dan menanamkan semangat patriotisme pada rakyatnya.

hubungan sepakbola dan kuasa hasilnya bisa positif dan negatif. negatif apabila sumberdaya sepakbola hanya dipakai untuk moment meneguhkan kuasanya sang pemimpin tanpa perduli prestasi sepakbola itu sendiri, inilah fakta yang terjadi di indonesia. namun positif sebagaimana yang terjadi di afrika selatan dimana para pemimpinnya bersatu untuk mewujudkan kemajuan sepakbola disana. maka ketika pagelaran sepakbola yang tengah digelar ini sukses, maka bisa dipastikan rakyat akan mengingat dan memberikan apresiasi positif bagi pemimpinnya... Bookmark and Share Selengkapnya...

Eks Persikad Jamu Pelatih Depok (Selanjutnya Lawan Persikabo)


Setelah sempat vakum selama sebulan karena gelaran MTQ latihan reuni eks Persikad kembali lagi ke Stadion Merpati – Pancoran Mas, mulai Senin kemarin (24/5). Kegiatan yang akan menjadi agenda rutin setiap Senin – Kamis itu dibuka dengan latih tanding antara Tim Reuni melawan Tim Pelatih SSB Depok.

Seperti dikatakan Kepala SSB Buperta Suyatno, pihaknya diundang secara khusus oleh Tim Reuni. Memang, sambungnnya, setiap Senin sebagian besar SSB libur dari jadual melatih. Sehingga hari itu dirinya datang dengan pasukan yang hampir lengkap.

“Selain mengisi waktu kosong, kami juga bertandang untuk silaturahmi dengan Tim Reuni. Kami memang sering diajak bergabung oleh Tim Reuni. Sebaliknya juga begitu. Kalau kami ada kegiatan, mereka kami undang,” kata Suyatno kepada JurnalSoccer.

Suyatno melihat latihan reuni Senin – Kamis itu sebagai kegiatan yang positif. Apalagi, Persikad sudah diperbolehkan kembali ke kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia. Sehingga kegiatan tersebut bisa menjadi ajang untuk persiapan tim Persikad, sebelum kompetisi dimulai akhir tahun ini.

“Kalau nanti Persikad mulai kompetisi lagi, setidaknya kekompakan tim sudah terjaga. Di sini Tim Sepakbola PORDA Depok juga ikut meramaikan, bahkan eks Persikad yang sudah bermain ke wilayah luar seperti Dyangga juga diajak. Siapatahu mereka mau dilibatkan untuk memperkuat Persikad,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator latihan reuni Ismali Markawi memberi bocoran, pihaknya telah mengundang All Star Persikabo Bogor untuk kegiatan latih tanding selanjutnya. Namun, karena Kamis (27/5) Stadion Merpati akan digunakan untuk kompetisi pertama Tim Kota Depok U-15 dalam kompetisi Liga Medco 2010/2011, latih tanding tersebut kemungkinan ditangguhkan hingga pekan depan. “Kami sudah menghubungi Persikabo, tinggal menunggu respon dari mereka,” kata Ismail.
Fadly Yanuar Iriansyah

*dikutip dari Harian Umum Jurnal Depok Bookmark and Share Selengkapnya...

Kisruh PSB, Meiyadi Mundur

Terbentuknya dua kubu PSB bogor, satu oleh pengurus PSB lama dan satu lagi atas nama Yayasan Laskar Pakuan (YLP), menimbulkan kekisruhan dalam tubuh klub sepakbola berusia 60 tahun itu. Merasakan atmosfir yang tidak kondusif, Meiyadi Rakasiwi memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Pelatih Kepala klub PSB bentukan pengurus lama.

“Karena kekisruhan yang terjadi dalam PSB, saya memutuskan untuk resign,” kata Meiyadi kepada Jurnal Soccer, belum lama ini.

Dihubungi terpisah, manajer PSB Jacky Wijaya membenarkan keputusan yang diambil oleh eks pelatih Persikad itu. Padahal, tim Divisi Satu itu dijadualkan untuk mengikuti babak playoff 30 Mei depan.

“Keadaan semakin kisruh setelah PSSI dan BLAI menyatakan PSB yang diusung Yayasan Laskar Pakuan (YLP) adalah tim yang berhak mengikuti babak playoff. Padahal, pada manajer meeting tanggal 18 Mei, BLAI telah memutuskan bahwa hak itu adalah milik kami, pengurus lama,” ungkap Jacky. “Setelah keadaan ini kami koordinasikan dengan Meiyadi, dia memilih untuk mundur. Sehingga saat ini tim vakum dari kegiatan latihan,” tambahnya.

Menurut Jacky, pihaknya akan memperjuangkan hak PSB lama. Selain mengajukan banding ke PSSI, pengurus PSB lama siap untuk menggelar Musyawarah Anggota (Musta) untuk menunjuk Walikota Bogor Diani Budiarto sebagai Ketua Umum periode 2010/ 2014. Musta itu dijadualkan berlangsung hari ini, Rabu (26/5), di Gedung Kemuning Gading, Bogor.

“Dari hasil Musta itu, kami mengharapkan pengakuan Walikota Bogor untuk mengesahkan PSB lama,” ujar dia.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan kembalinya Meiyadi setelah kekisruhan mereda, dirinya tidak bisa menjawab. Namun nama-nama pemain yang telah disodorkan ke PSSI tetap akan bertanding, termasuk enam pemain asal Kota Depok yang diboyong Meiyadi. Keenam pemain itu antara lain adalah Guntur Gunawan, Nana Priatna, Suheri, Jafar Sodik, Dika Albana, dan Reza pahlevi. Bookmark and Share Selengkapnya...

Nobar Final Champions Staff Pemkot Sabet Handphone


Muhammad, staff Bidang Jalan dan Lingkungan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok, menyabet doorprize handphone qwerty yang digelontorkan dalam acara nonton bareng (nobar) Final Liga Champions, di Lapangan Serbaguna RT 1 RW 3, Kelurahan Beji, Minggu dini hari (23/5). Kepada Jurnal Soccer, dirinya mengaku tidak menyangka bakal membawa pulang hadiah utama berkat kupon bernomor 1007832 yang dibelinya seharga Rp 3000 dari panitia.

“Saya benar-benar tidak menyangka. Saat nomor undiannya dibacakan, ternyata cocok dengan nomor yang tertera di kupon saya,” ujar warga Pancoran Mas yang akrab disapa Doley itu.

Doley merupakan salah satu dari sejumlah penonton nobar yang beruntung dini hari itu. Penonton lainnya sukses membawa pulang sepatu bola, tiket nonton 21, hingga kipas angin. Ada juga yang mendapat hadiah hiburan seperti lima kg beras, t-shirt, jas hujan, dan banyak lagi. Menurut informasi dari Forum Cinta Persikad (FCP) selaku panitia penyelenggara, kupon doorprize yang disediakan untuk meramaikan nobar terjual hingga 500 lembar.

Tayangan laga pamungkas Liga Champions itu sendiri disajikan pada layar 4 x 6 meter, yang ditembakkan proyektor sumbangan sponsor utama Pop FM. Walau terbatasnya kursi membuat sebagian penonton duduk ngedeprok di lantai lapangan, tidak ada keluhan yang diterima oleh panitia. Penonton seakan terhipnotis menyaksikan bagaimana Inter Milan menjadi jawara Eropa, setelah Diego Milito mencetak dua gol tanpa balas ke gawang Muenchen.

Nobar yang dimulai sejak Sabtu (22/3) malam itu memang merupakan kegiatan rutin supporter Persikad SuperDepok. Meski konsep dan lokasi acara sama dengan kegiatan tahun lalu, untuk pertama kalinya nobar tersebut digarap di bawah bendera FCP yang baru terbentuk belum lama ini.

Ketua LPM Kelurahan Beji Nurhasan mengatakan, remaja RW 13 yang juga ikut terlibat menggelar nobar itu sukses meramu sebuah even bola menjadi ajang silaturahmi antar warga.

“Sehingga warga dari enam RT yang ada di RW 13 bisa lebih dekat, bahkan dengan warga sekitar yang ikut hadir dalam kegiatan ini,” katanya yang menyempatkan diri memantau jalannya nobar, didampingi oleh Ketua RT 1 Agus Supandi dan Ketua RW 13 Saman Karim.
Fadly Yanuar Iriansyah

*dikutip dari harian umum Jurnal Depok Bookmark and Share Selengkapnya...

Nobar Champions Berkobar

Gerimis yang mendera Kota Depok tak menyurutkan semangat warga enam RT dari RW 13 untuk menyaksikan nonton bareng (nobar) final Liga Champions yang mempertemukan Inter Milan vs Bayern Muenchen, Minggu dini hari (23/5). Mengambil tempat di lapangan serbaguna RT 1 RW 3, ratusan pendukung dari dua kubu memadati lokasi sejak pukul 21.00, kemarin.
Forum Cinta Persikad (FCP), selaku penyelenggara, tidak membiarkan penonton menunggu dengan bosan. Berbagai hadiah, mulai dari handphone qwerty, sekarung beras, hingga jas hujan, disediakan sebagai doorprize, yang dilontarkan di sela-sela suduhan musik dangdut dan pemutaran film “Garuda di Dadaku.”
“Situasi yang diciptakan oleh rekan-rekan SuperDepok dan jajarannya yang tergabung dalam Forum Cinta Persikad, merupakan sesuatu yang sangat baik dan dapat mengingatkan remaja untuk berpikir positif ke depan. Karena sepakbola adalah olahraga yang digemari oleh kita semua,” kata Ketua FCP Meiyadi Rakasiwi dalam sambutannya ketika membuka acara. n Fadly Y I

*Dikutip Dari Harian Umum Jurnal Depok. Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Bebas

Kabar Bahagia bagi para pecinta sepakbola Kota Depok khususnya Suporter Persikad. Persikad Depok sepertinya akan segera bergeliat lagi. Kemarin, Persikad mengklaim telah mendapat pengampunan dari Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, soal sangsi Komdis dilarang bermain di Divisi Satu musim depan.
Seperti diketahui, karena tak melanjutkan Divisi Utama musim ini, Persikad divonis degradasi ke Divisi Satu. Mereka juga dilarang tampil dikompetisi Divisi Satu musim depan sehingga otomatis turun ke Divisi Dua. Persikad baru boleh ikut kompetisi musim 2011/2012.
Kabar ini didapatkan pengurus Persikad yang datang menemui Nurdin, di Kantor PSSI, kemarin.
Persikad bisa tampil di Divisi Satu musim 2010/2011 kepastian itu langsung disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.
Pengurus Persikad yang datang ke Kantor PSSI (Adi Gunaya, Hasbullah, dan Wakil Walikota Yuyun Wirasaputra) ketika ditanya soal tunggakan gaji pemain, pelatih, serta ofisial selama 10 bulan yang belum beres, hal tersebut akan diselesaikan Nurdin. Ketua Umum PSSI yang nantinya akan melakukan mediasi dengan Edi Joenardi (Pemilik Persikad saat ini).
Secepatnya Persikad akan dibentuk kembali dengan menggunakan pemain-pemain lokal. Telah terbukti dari kecintaan para eks pemain dan pelatih yang membentuk sebuah Forum Cinta Persikad yang di Ketuai oleh Meiyadi Rakasiwi (pelatih kepala). Stadion Merpati setia Senin dan Kamis selalu diramaikan oleh para eks Persikad walaupun itu hanya sekedar latihan saja tapi mudah-mudahan bisa membuat rasa kebanggaan Masyarakat akan Persikad Kembali . Bookmark and Share Selengkapnya...

Bookmark and Share Selengkapnya...

- LIMITED EDITION PART 1-

Bookmark and Share Selengkapnya...

Dialog Imajiner PSSI dan Suporter

Siang itu beberapa orang suporter berkumpul di depan kantor PSSI. Berkumpulnya mereka dengan satu alasan yang sama yaitu menuntut terjadinya revolusi di PSSI. Spanduk dan segala atribut mereka bentangkan. Setelah beberapa lama mereka di terima oleh perwakilan PSSI untuk berdialog. Ditemani gorengan dan minuman dingin mereka asyik berdiskusi.

Suporter : kami ingin anda berbenah diri, rubah strukur organisasi PSSI menjadi lebih baik.

PSSI : loh anda ingin kami merubah diri sedangkan anda dari tahun ke tahun aja tetap sama. Hayo coba adakah perubahan di diri anda para suporter. Ingat, adik-adik jangan hanya bisa melihat keburukan yang jauh tetapi yang dekat saja tidak bisa.

Suporter : ah, soal itu kami akan mengalir saja pak, kami kan tidak pintar seperti bapak-bapak yang ada disini.


PSSI : siapa yang bilang anda tidak pintar. Buktinya anda bisa melakukan aksi ini. anda juga menguasai dunia maya untuk melemparkan wacana. Sedangkan kami? Sedikit dari kami yang mengerti apa itu dunia maya…


Perwakilan suporter terdiam. Tersentak dengan jawaban yang tidak disangka-sangka. Sebuah pukulan. Namun mereka punya tuntutan lain yang bagi mereka akan lebih serius.

Suporter : ok, kami juga menuntut PSSI untuk lebih transparansi tentang penggunaan anggaran. Kami ingin tidak ada korupsi disini.


PSSI : hahaha… anda cerdas dan berani sekali menuduh kami melakukan korupsi. Bukankah anda juga suka melakukan tersebut bahkan, itu sesuatu yang akrab.


Suporter : anda jangan membalikkan pertanyaan dong! Seoang perwakilan suporter mulai terpancing emosinya.


PSSI : Tenang, begini maksud saya. kami heran kok anda tidak melihat korupsi di dekat anda. Buktinya sangat mudah, banyak dari kalian yang suka menerobos masuk kedalam stadion tanpa tiket. Bahkan sebagian kelompok suporter meminta potongan harga dengan tidak wajar. Bukankan ini tindakan korupsi? Belum lagi banyak dari anda yang tidak membayar penggunaan fasilitas umum. Nah ini semua kan merugikan anggaran. Baik itu klub maupun pemerintah. Lalu apakah ini bukan budaya korupsi


Lagi-lagi para perwakilan suporter ini terdiam. Semangat yang tadinya ada sekarang redup seketika. Seseorang bahkan secara malu-malu menggulung pamflet yang tadi dibawa. Benar apa yang dikatakan perwakilan PSSI ini.

PSSI : sekarang apa lagi yang akan kita diskusikan?


Sebenarnya para perwakilan suporter sudah agak malu untuk meneruskan hal ini. namun mereka masih ada sedikit semangat untuk berdiskusi

Suporter: mmmm… kami ingin PSSI membuat budaya organisasi yang baik. Kata ini agak absurd di sampaikan. Mereka sudah bingung apalagi yang akan dijadikan alasan.


PSSI : budaya mmm.. kita akan berbicara masalah budaya. Bukankah seharusnya anda yang lebih mengerti hal ini. seharusnya hal ini diajukan kepada kalian?


Suporter : maksudnya ?


PSSI : lihat budaya suporter negeri ini. selalu dekat dengan kerusuhan, perpecahan sikap rasisme dan segala macamnya. Bisa jadi kalian yang akan menghancurkan budaya negeri ini yang menghargai perbedaan. Anda akan dengan mudah mengklaim mereka yang berbeda ‘warna’. Makna sumpah pemuda telah anda rusak dan segala macamnya….


Disaat perwakilan PSSI ini terus bicara. Para perwakilan suporter diam-diam keluar dari tempat pertemuan. Mereka sadar masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. pamflet-pamflet mereka buang ke tempat sampah. Sesampai di halaman kantor PSSI kawan-kawan yang lain bertanya.

“Hey, bagaimana pertemuan didalam”
tanya salah seorang dari kumpulan massa.
Perwakilan suporter ini terdiam sejenak. Lalu salah seoarng dari mereka menggulung spanduk yang dari tadi mereka pasang dan berkata,

“kawan-kawan kita belum bisa melaksanakan hal ini, sebelum kita melihat diri kita sendiri. Masih banyak yang harus kita kerjakan. Mari kita pulang ke daerah masing-masing dan renungkan sudah benarkah apa yang kita lakukan untuk sepakbola Indonesia.?” Bookmark and Share Selengkapnya...

Saatnya Mengubah Citra

• 1995 Suporter Persebaya Suhermansyah meninggal karena terimpit suporter lain di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.

• 1996 Sembilan suporter PSIS tewas tertabrak KRL di Lenteng Agung. Tiga bonek tewas saat menuju Jakarta.


• 2002 Dalam partai Persija vs Semen Padang di babak 10 besar, remaja asal Padang, Beri Mardias, tewas dikeroyok sekelompok orang berkostum oranye. Suporter The Jakmania, Subari, meninggal karena jatuh dari bus seusai menonton Piala Tiger Indonesia vs Filipina.

• 2003 Rahmat Hidayat tewas terlindas truk sebelum partai Persela vs Persebaya. Dimas Aditya meninggal sebelum final Piala Emas Bang Yos antara Persija vs Persebaya.

• 2004 Aremania, Mat Togel, meninggal akibat kecelakaan sebelum partai Persekabpas vs Arema. Fajar Widya Nugraha meninggal akibat terimpit penonton di Stadion Kanjuruan, Malang.

• 2005 Satu orang suporter Persija tewas seusai pertandingan final Liga Djarum antara Persija vs Persipura.

• 2006 Mince, pendukung Mutiara Hitam, tewas menjelang pertandingan Persipura melawan Persiwa) akibat terinjak suporter lain.

• 2008 The Jakmania, Fathul Mulyadin, tewas dikeroyok sekelompok suporter Persipura seusai semifinal pertama Liga Djarum antara Persipura vs PSMS.

• 2010 beberapa bonek terjatuh dari kereta etika tour ke bandung

• 2010 Suporter kediri terinjak2 ketika duel persik VS persik

diatas adalah daftar teman teman kita yang meninggal atas nama sepakbola. suporter Indonesia sekarang sudah menjadi momok yang menakutkan buat masyarakat indonesia. bahkan pertandingan sepakbola banyak sekali di tunda atau tanpa penonton karena "paranoid" terhadap pemain ke 12 ini.

stigma negatif akhir - akhir ini semakin menjadi - jadi, setelah "penyerangan" solo terhadap surabaya, semarang mencegat jepara dan beberapa kasus keributan suporter lainnya.

Sportivitas kini telah hilang berganti dengan teror, intrik dan segala macam taktik curang lainnya. anarkisme dan kekerasan suporter seakan tidak bisa di cegah, perilaku yang berdasarakan mencari eksistensi sebuah kelompok agar diakui. dan bisa jadi dengan kerusuhan ini eksistensi mereka di sepakbola bisa terlihat. Tapi kekerasan bukan satunya jalan meneguhkan eksistensi, masih banyak jalan lain yang lebih positif dan jalan itulah yang akan kami pilih.

BUDAYA TANDING
mencounter sebuah budaya kerusuhan yang makin menggurita harus dengan menciptaan budaya baru, gerakan suporter kreatif yang dulu di dengungkan arema mulai bias, banyak suporter yang bangga dengan nyanyian menghujat suporter lain.

terbetik ide untuk menandingi budaya anarkisme suporter dengan mencipakan budaya suporter beradab, suporter yang bisa menghargai makna dan sebuah kompetisi. Bukan lagi meraka yang menjadikan hasil sebagai tujuan semata tanpa mau melihat prosesnya.

Etika fair play telah memudar dan hilang. Inilah efek dimana sang pemenang akan dipuja sedang mereka yang kalah (walau telah berusaha) selalu dianggap sebagai pecundang.menang apa kalah, maka itu kami berpikir untuk merubah itu semua. berpikir tentang bagaimana menjadi suporter yang dewasa, dan BUKU kami pilih dan anggap menjadi media yang mumpuni untuk menyebarkan virus positif ini, untuk merubah stigma negatif terhadap suporter. Karena kita bosan dengan tuduhan suporter bola adalah kaum tak bermoral dan beradab. Maka kita tunjukkan bahwa kita masih punya niatan yang baik untuk mengubahnya. Untuk semenatar buku ini berjudul Dari Suporter Untuk Suporter "refleksi menuju suporter beradab"

buat rekan rekan yang ingin bergabung dengan gerakan ini bisa kirim naskahnya via email ke: buku@suporter.info
batas pengiriman artikel 1 bulan dari sekarang

Kemungkinan dalam buku ini akan menampilkan tulisan tulisan para tokoh sebagai GUESS WRITTER
Bambang pamungkas insya Allah sudah bersedia untuk menulis di buku ini
andi bachtiar yusuf, pandji pragiwaksono, bambang haryanto, sigit nugroho, (tahap konfirmasi)

terima kasih rekan rekan suporter semua.
jadikan suporter indonesia sebagai suporter loyal yang beradab
Bookmark and Share Selengkapnya...

Dana PSSI Melimpah


JAKARTA — Kompetisi sepak bola baru mampu menyumbang pemasukan bagi PSSI, belum membuahkan timnas kuat. PSSI memanen miliaran rupiah dari kompetisi mereka, dari setoran PT Liga Indonesia, pendaftaran pemain asing, uang denda pelanggaran indisipliner, hingga kartu smart.

Pendaftaran pemain asing merupakan salah satu sumber pemasukan bagi kas PSSI. Setiap pemain asing yang bakal bermain di Indonesia dikenai biaya Rp 10 juta per musim bagi pemain Liga Super dan Rp 5 juta per musim bagi Divisi Utama.

Liga Super diikuti 18 tim yang hampir semua klub memaksimalkan kuota lima pemain asing. Adapun Divisi Utama melibatkan 34 tim, yang setiap tim memiliki tiga pemain asing. Dari 90 pemain asing di Liga Super dan 102 pemain asing di Divisi Utama, PSSI meraup dana sekitar Rp 1,4 miliar.

”Uang pendaftaran itu harus dibayar per tahun, biasanya diambil dari uang kontrak pemain atau tergantung dari kesepakatan,” kata Eddy Syahputra, agen pemain resmi FIFA, Ligina Sportindo, saat ditemui Kompas di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (8/2/2010).

Dalam kongres PSSI di Bandung, Januari lalu, PSSI memutuskan tetap mempertahankan kuota lima pemain asing di Liga Super kendati dikritik banyak kalangan bahwa kuota itu mengurangi kesempatan pemain lokal tampil di liga. Ini berpengaruh pada timnas, yang mulai mengalami krisis pemain berbakat.

Denda jadi pemasukan

Pemasukan bagi kas PSSI dari kompetisi juga muncul dari denda pelanggaran indisipliner. Anggota Komisi Disiplin PSSI, yang juga CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono menyebutkan, musim lalu jumlah denda mencapai sekitar Rp 4,5 miliar. ”Rp 3 miliar dari denda Komisi Disiplin dan Rp 1,5 miliar dari denda Komisi Banding,” katanya.

Pendapatan lain yang ditarik PSSI dari kompetisi adalah biaya pembuatan kartu smart PSSI. Program ini dimaksudkan sebagai langkah PSSI untuk membangun database pemain dan hanya berjalan di Liga Amatir. Dari laporan keuangan Badan Liga Sepak Bola Amatir Indonesia (BLAI) dalam kongres PSSI di Bandung lalu, proyek itu telah menghasilkan Rp 598 juta.

Sumber pemasukan rutin PSSI lainnya berasal dari subsidi FIFA, yang setiap tahunnya 250.000 dollar AS (sekitar Rp 2,05 miliar). Sekjen PSSI Nugraha Besoes pernah mengungkapkan, dana subsidi itu bisa dipotong jika ada klub bermasalah dengan pemain asing yang mengadu ke FIFA.

Minta transparansi

Terkait dana-dana yang terus mengalir ke kas PSSI itu, Manajer Persebaya Surabaya Saleh Ismail Mukadar menginginkan adanya transparansi penggunaan dana yang dikelola PSSI. Pemanfaatan dana tersebut sebaiknya dikemukakan kepada pengurus klub dan masyarakat luas.

Ia juga keberatan dengan kebijakan PSSI yang selalu menarik uang dari klub.



dikutib dari :
http://bola.kompas.com Bookmark and Share Selengkapnya...

Edy Joenardi Seumur Hidup Dilarang Terlibat di Sepak Bola Nasional

Investor Persikad Depok Edy Joenardi (EJ) beserta ketua panpelnya, Dony Soemarsono dilarang terlibat dalam sepakbola nasional seumur hidup. Keduanya juga didenda masing-masing Rp200 juta yang harus dibayarkan ke PSSI.

Hal itu diputuskan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI melalui sidang yang dipimpin ketuanya Hinca Panjaitan di kantor PSSI Senayan,Kamis (28/1) malam. Komdis menilai Edy dan Dony melakukan tindakan buruk sehingga menelantarkan pemain dan pelatih Persikad.

Seperti diberitakan, Edy Joenardi tidak bisa menyelesaikan masalah internal Persikad, seperti tidak bisa menyelesaikan gaji pemain. Demikian juga Dony selaku ketua panpel, tidak bisa menyelenggarakan tiga pertandingan Persikad sehingga diambil alih PT Liga Indonesia.

Kendati telah diambil alih PT Liga, manajemen PT Persikad Depok tetap tidak bisa menyelenggarakan pertandingan. Karena itu, Komdis PSSI memberi kesempatakan kepada Edy dan Dony untuk menjelaskan masalah mereka, namun hingga sidang Komdis PSSI digelar, Kamis (28/1), keduanya tidak datang. Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Depok Degradasi!

Jakarta - Akhirnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan nasib Persikad Depok, Kamis (14/1) kemarin, dalam sidang di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta.

’’Persikad harus out (keluar) dari pentas Kompetisi Divisi Utama 2009-2010. Dan mereka harus degradasi ke Divisi Satu,’’ tegas Hinca Panjaitan, Ketua Komdis PSSI.

Selain harus turun kelas, yaitu ke Divisi Satu, Persikad juga harus menerima pengurangan nilai serta denda sebesar Rp 200 juta. Menurut Hinca, setelah turun ke Divisi Satu, tim kebanggaan warga Depok itu harus kembali menerima hukuman, yaitu satu tahun tidak boleh mengikuti kompetisi Divisi Satu.



HUKUMAN BUAT PERSIKAD

1. Out dari Kompetisi Divisi Utama 2009-2010.
2. Degradasi ke Divisi Satu.
3. Denda Rp 200 juta.
4. Dilarang mengikuti Kompetisi Divisi Satu selama satu tahun.



Persikad Depok mendapatkan sanksi dari PSSI setelah mangkir dalam pertandingan kompetisi Divisi Utama 2009/2010. Selama kompetisi berlangsung, sejak 25 November 2009, Persikad Depok tidak menjalani dua pertandingan, yaitu saat menjamu Pro Duta Sleman dan Persiba Bantul.

Mogoknya Persikad dalam pertandingan tersebut salah satu penyebabnya adalah akibat hubungan yang tidak harmonis antara pemain, pelatih, ofisial, dengan pihak manajemen klub.

Hinca menambahkan, meski sanksi telah diputuskan, pihaknya akan tetap memanggil aktor intelektual di balik pengelolaan klub Persikad Depok.

"Dalam waktu dekat kami akan memanggil manajemen Persikad. Kita harus mencari aktor intelektual dibalik kasus ini," katanya menambahkan.

Klub Divisi Utama yang mendapatkan sanksi selain Persikad adalah Persis Solo yaitu denda Rp 20 juta (mogok main), PSBI Blitar Rp 25 juta (pelemparan), Persipro Rp 10 juta (kartu kuning) dan PSIS Rp 20 juta (kartu kuning). Bookmark and Share Selengkapnya...

Komentar Nurdin Menyulut Kekecewaan Pemain Timnas

Jakarta - Mulutmu harimaumu. Itu barang kali yang berlaku buat Nurdin Halid. Ketua Umum PSSI ini sudah membuat pemain timnas Pra Piala Asia 2011 tersinggung. Nurdin mengatakan, siapapun Ketua Umum PSSI, kalau kualitas pemain masih seperti sekarang pasti tidak akan sukses. Hal itu di ucapkannya Rabu (13/1) dikantor PSSI.
"Siapapun pelatihnya, siapapun Ketua BTN (Badan Tim Nasional) atau Direktur Tekniknya, kalau pemain timnas masih seperti sekarang tak akan pernah sukses," ujar Nurdin.
Komentar itu langsung mematik emosi pemain. Mereka merasa pengurus hanya mencari kambing hitam. "Kami memang gagal. Tapi pribadi tak mau disalahkan seperti itu. Kami ini seperti kuli. Disuruh datang ke pelatnas ya datang, disuruh latihan ya latihan, disuruh bertanding ya bertanding," kata Isnan Ali, pemain belakang timnas.
Hal yang sama juga diutarakan kapten timnas, Charis Yulianto. "Saya rasa perjuangan pemain pantas dihargai," katanya. Ponaryo Astaman juga kecewa dengan komentar Nurdin. "Prestasi timnas memang mengecewakan, tapi tidak tepat kalau mencari siapa yang salah. Banyak elemen yang berkait, bukan hanya pemain," ujarnya.
Sedangkan Bambang Pamungkas menumpahkan kekecewaannya lewat twitter, jejaring sosial. "Bapak Nurdin Halid yang terhormat, alangkah lebih bijaksananya jika Bapak berbicara dengan kami terlebih dahulu, sebelum Bapak berbicara ke media." Demikian tulisan Bepe dalam akun Twitter miliknya.

dikutip dari harian umum Topskor
Jumat, 15 Januari 2010 Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Depok Didiskualifikasi dari Liga 2009/10

Persikad Depok didiskualifikasi dari pentas sepakbola kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/10. Dengan demikian, tim Depok itu harus menerima konsekwensi didegradasi ke Divisi Satu PSSI dan tak boleh berkompetisi musim depan.

Hukuman berat yang ditanggung tim berjuluk Serigala Margonda itu karena gagal menggelar dua pertandingan, yakni melawan Pro Duta dan Persiba Bantul masing-masing 18 Desember 2009 dan 20 Desember 2009.

Keputusan tersebut dikeluarkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dalam sidang ke-7 di kantor PSSI, Senayan, Kamis (14/1).

Dengan hukuman didiskualifikasi dari divisi satu, dan tak boleh tampil di ajang Liga Indonesia Divisi Satu musim depan, berarti Persikad Depok baru akan kembali tampil di ajang Liga mulai dari Divisi Dua PSSI musim 2011/12.

Persikad kami anggap melanggar pasal 57 Kode Disiplin PSSI karena gagal menggelar pertandingan,” kata Hinca Panjaitan, Ketua Komdis PSSI, Kamis (14/1) sore. Selain hukuman itu, Komdis juga menjatuhkan denda Rp250 juta kepada Persikad.

“Bagaimana kelanjutan liga tanpa Persikad Depok, itu kami serahkan kepada PT Liga Indonesia,” ujar Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan.

AKTOR INTELEKTUAL?

Penyeledikan Komdis terhadap Persikad sesungguhnya belum usai. Komdis masih mengejar aktor intelektual atas gagalnya panpel Persikad menggelar laga kontra Pro Duta dan Persiba. “Kami mencari siapa pemegang saham atas kejadian itu. Karena itu, kami akan memanggil beberapa orang lagi dalam persidangan Jumat (22/1) mendatang,” kata Hinca.

Untuk menuntaskan penyelidikan, Komdis rencananya memanggil pemilik Persikad Depok, Edy Junardi, pelatih tim Meiyadi Rakasiwi, serta kapten tim dan ketua Panpel, Donny Sumarsono. Bookmark and Share Selengkapnya...

Kronologi Persikad

4 Agustus 2009
Edy Joenardi dibawah bendera EJRA Grup menandatangani surat pengambialihan pengelolaan dan kepemilikan Persikad dari pengurus ke EJRA Grup.
EJRA menguasai 85 persen saham PT Persikad. Sisa 15 persen dimiliki klub anggota Persikad.

8 September 2009
Pemain yang dikontrak lagi mendapat uang panjar masih-masing 10 juta.

12 Oktober 2009
Mantan pemain Persikad 2008/2009 meminta agar Edy Joenardi segera melunasi utang gaji 10 bulan. Namun, tidak ada respon dari kubu Edy.

15 Oktober 2009
Pengurus lama berniat membatalkan Mou dengan Edy Joenardi karena tak jua membayarkan tunggakan gaji 10 bulan untuk 15 pemain lama.

16 Oktober 2009
Edy memberikan keterangan pers soal utang Persikad. Edy berjanji bakal menyelesaikan sebelum kompetisi bergulir. Prioritasnya adalah membayar tunggakan gaji pemain lama sebesar Rp. 1,9 Milyar. Kemudian, utang pengurus lama kepada pihak ketiga sebesar Rp. 1,8 Milyar.

23 Oktober 2009
Pengurus lama yang dimotori mantan manajer Persikad, Adi Gunaya, mendaftarkan keikutsertaan Persikad di Divisi Utama 2009/2010. Itu menyusul Edy tak juga membayar kewajiban utangnya keberbagai pihak. Hal ini sekaligus menandai adanya dualisme dalam kepemilikan Persikad.

9 November 2009
Dualisme di tubuh Persikad Depok mereda setelah di adakan MOU antara pengurus lama dengan PT Persikad. MOU Itu berisi surat pengesahan dari PT Liga Indonesia bahwa Persikad sepenuhnya dikelola PT Persikad dibawah pimpinan Edy Joenardi. Setelah surat turun, PT Persikad bakal segera melunasi pembayaran tunggakan.

20 November 2009
Mantan pemain Persikad musim 2008/2009 mengadu ke PT Liga Indonesia. Mereka melaporkan belum dibayarkan gaji 10 bulan musim kemarin oleh Edy Joenardi.

25 November 2009
Pemain ditunjukan sebuah cek tanpa nominal dengan tanda tangan Edy Joenardi. Cek tersebut dibawa Ichsan Sahabudin, staf Edy. Cek itu katanya bias diisi sendiri dengan nominal mencapai Rp. 1 Milyar untuk melunasi uang kontrak dan gaji pemain. Namun cek itu tidak ada kelanjutannya hingga Persikad tampil melawan Persikab Bandung (26/9/2009).

29 November 2009
Persikad pindah markas ke Stadion Bima, Cirebon. Kepindahan itu disebabkan Stadion Merpati, Depok tidak layak untuk menggelar kompetisi Divisi Utama (sedang renovasi).

8 Desember 2009
Pemain kembali ditunjukan cek. Kali ini berisi nominal Rp. 400 juta. Cek yang dibawa Ichsan Sahabudin itu digunakan untuk merayu pemain agar mau tampil menghadapi Mitra Kukar. Namun keesokan harinya ketika akan diuangkan cek itu ternyata kosong.

10 Desember 2009
Pemain Persikad mengadu ke PT Liga Indonesia. Mereka merasa ditipu Edy Joenardi yang tidak lagi menanggung biaya operasional Persikad. Pemain pun mengancam tidak mau melawat ke PSIS Semarang (11/12/09). Namun, akhirnya Persikad tetap berangkat ke Semarang dengan biaya dari Liga.

18 Desember 2009
Persikad gagal menggelar laga kandang melawan Produta Sleman lantaran ketiadaan panpel pertandingan yang sudah dipecat Edy. Edy sendiri sudah tidak pernah terlihat menyambangi pemain.

22 Desember 2009
Persikad kembali gagal menggelar laga kandang melawan Persiba Bantul. Kegagalan itu menandai berakhirnya kiprah Persikad di Divisi Utama 2009/2010. Keputusn resminya masih menunggu siding Komdis PSSI akhir Januari 2010 nanti.

Berikut Kronologi kehancuran tim kota ini. Persikad ku Sayang, Persikad ku Malang (Pangeran Blank) Bookmark and Share Selengkapnya...

Tuntut Gaji, Berencana Kumpulkan Koin

Depok - Para pemain, pelatih dan ofisial Persatuan Sepakbola Kota Depok (Persikad) melakukan aksi unjuk rasa menuntut pembyaran gaji selama 10 bulan yang belum dibayar.

“Bagaimana bisa berprestasi gaji saja belum dibayar selama 10 bulan, sebesar Rp3,2 miliar," kata juru bicara Persikad, Cahyo, di sela-sela aksi unjuk rasa di Pertigaan Ramanda, Jalan Raya Margonda Depok, Selasa (5/1).

Cahyo mengetuk hati nurani Wali Kota Depok untuk ikut serta memberikan solusi dari masalah yang dihadapi Persikad Depok. Sejak 2007, anggaran Persikad memang tidak dimasukkan ke APBD Kota Depok lagi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Wahyu Ramadhani, salah seorang pelatih Persikad sangat menyayangkan jika timnya yang sudah berada dalam divisi utama harus terdegradasi ke divisi I tersebut karena masalah dana.

Dia mengatakan, karena tidak ada dana dalam 11 kali pertandingan yang harus diikuti Persikad, hanya delapan pertandingan yang dapat diikuti, sementara tiga pertandingan lainnya tidak dapat diikuti.

Menurut dia, para pemain ingin meminta garansi Edi Joenardi sebagai pemilik Persikad untuk membayar gaji pemain dan Nur Mahmudi untuk mencari solusi. Pemain itu 10 bulan tidak dibayar gajinya, mereka telah banyak berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup. ”Seorang atlet untuk makan saja susah. Para pemain asing juga belum dibayar gajinya," jelasnya.

Rencananya kata dia, para pemain, pelatih, dan tim ofisial Persikad juga mengumpulkan koin Persikad yang gunanya untuk membantu pendanaan tim. Saat ini pemain Persikad sampai saat ini tercatat 28 orang, dua di antaranya pemain asing. Tim kebanggaan warga Depok ini tampil di Divisi Utama Liga Indonesia Bookmark and Share Selengkapnya...

Pemain Persikad Tuntut Gaji

DEPOK - Pelatih, pemain, dan penggemar Persatuan Sepakbola Kota Depok (Persikad) melakukan aksi demonstrasi di depan Jalan Arif Rahman Hakim menuntut pembayaran gaji mereka belum dibayar hampir selama 10 bulan.

Nilai gaji keseluruhan pemain dalam waktu 10 bulan diperkirakan mencapai Rp 3,2 miliar. Mereka menganggap diambilalihnya Persikad oleh Grup Edy Joenardi tetap tidak menyelesaikan masalah gaji.

Menurut salah seorang pelatih Persikad Wahyu Ramadani permasalahan yang terjadi dalam tubuh klub kebanggan warga Depok ini membuat Persikad tidak melakukan latihal lagi. "Setelah bertanding ke Magelang, kita sudah nggak pernah latihan lagi," kata dia. Bahkan, kata dia, dari 11 pertandingan yang harusnya dilakoni musim ini, hanya delapan pertandingan yang diikuti.

Wahyu khawatir jika keadaan ini terjadi terus-menerus maka Persikad akan terdegradasi dari Divisi utama. "Masak kita sudah masuk divisi utama lalu harus turun lagi," katanya.

Wahyu berharap dengan aksi ini wali kota mau memperhatikan kondisi yang dialami Persikad. "Tolong perhatikan nasib kami," ucapnya.

Puluhan pendemo juga menuntut dukungan dan tanggung jawab Nur Mahmudi Ismail sebagai Wali Kota Depok untuk ambil bagian dalam menyelesaikan masalah Persikad yang hampir keluar dari divisi utama. "Para pemain ingin meminta garansi Edi Joenardi sebagai pemilik Persikad untuk membayar gaji pemain dan Nur Mahmudi untuk mencari solusi. Pemain itu 10 bulan tidak dibayar gajinya, mereka berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk makan saja susah, pemain asing juga belum dibayar gajinya," kata Wahyu.

Selain berdemo, para pemain, pelatih, dan tim official Persikad juga mengumpulkan koin Persikad yang gunanya untuk membantu pendanaan tim. Puluhan aparat kepolisian diturunkan untuk mengamankan demo dan mengatur lalu lintas.

Sebelum menyudahi demo, puluhan pendemo melempari baliho bergambar Nur Mahmudi Ismail, yang menurut mereka tidak perduli terhadap Persikad. Pemain Persikad sampai saat ini tercatat 28 orang, dua di antaranya pemain asing. Tim kebanggaan warga Depok ini tampil di Divisi Utama Liga Indonesia. Kasta kedua setelah Liga Super Indonesia. Bookmark and Share Selengkapnya...

Klub Sepakbola Depok Tak Diperhatikan, Baliho Wali Kota Dilempari Telur

Depok - Kecewa dengan sikap Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang terkesan tak peduli terhadap nasib Persatuan Sepak Bola Kota Depok (Persikad), puluhan warga melakukan aksi melempar telur ke baliho bergambar Nur Mahmudi. Aksi tersebut dilakukan di depan baliho raksasa yang dipasang di pertigaan Ramanda sekitar pukul 11.15 wib.

Menurut juru bicara aksi, Cahyo unjuk rasa dan pelemparan telur tersebut merupakan simbol dari kekesalan para warga Depok, khususnya pendukung Persikad dengan sikap wali kota yang terkesan tidak peduli. Apalagi selama ini, walikota dikenal sering menggaung-gaungkan prestasi Persikad yang berhasil masuk ke divisi utama sebagai salah satu bukti keberhasilan pemerintahannya dalam bidang olahraga.

“Nur selalu sebut tentang Persikad, tetapi kok nggak ada support yang jelas,” ujarnya kepada Tempo, Selasa (05/01). Ketiadaan dukungan terlihat dari nasib pemain yang sudah hampir 10 bulan tidak mendapat gaji. Nilai gaji keseluruhan pemain dalam waktu 10 bulan diperkirakan mencapai Rp 3,2 miliar. Selain itu, diambilalihnya Persikad oleh Edy Joenardi Group dianggap juga tidak menyelesaikan masalah, termasuk permasalahan gaji.

Sementara itu, salah seorang pelatih Persikad Wahyu Ramadani mengatakan permasalahan yang terjadi dalam tubuh klub kebanggaan warga Depok ini membuat Persikad tidak melakukan latihan lagi. “Setelah tanding di Magelang, kita sudah nggak pernah latihan lagi,” kata dia. Bahkan dari jadwal 11 pertandingan yang harus dilakoni musim ini, hanya delapan pertandingan yang diikuti.

Wahyu khawatir jika keadaan ini terjadi terus-menerus maka Persikad akan terdegradasi dari Divisi utama. “Masak kita sudah masuk divisi utama lalu harus turun lagi,” katanya.

Wahyu berharap dengan aksi ini walikota mau memperhatikan kondisi yang dialami Persikad Bookmark and Share Selengkapnya...

Kasus Persikad Disidangkan Januari

JAKARTA - PT Liga Indonesia (Liga) mengancam akan memberhentikan Persikad Depok dari keikutsertaannya di kancah kompetisi divisi utama Liga Indonesia 2009/2010. Ancaman ini dikeluarkan terkait kekisruhan internal manajemen Persikad, paska masuknya investor Eddy Joenardy.

“Kalau Persikad gagal menjamu Persiba Bantul atau tidak digelar, maka Liga akan merekomendasikan ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI agar Persikad diberhentikan dari kompetisi,” jelas CEO Joko Driyono di Jakarta.

Ada beberapa altenatif hukumannya. ’’Salah satunya seluruh tim yang pernah berlaga dengan Persikad akan ditiadakan poinnya. Yang seri dikurangi 1, yang menang dikurangi 2. Alternatif lain, seluruh lawan memperoleh 3 poin dari Persikad dengan alasan menang WO,’’ kata Joko Driyono kepada Surabaya Post kemarin malam.

Kasus Persikad ruwet, dan belum pernah terjadi dalam sejarah sepakbola Indonesia. Yaitu belum tuntasnya proses peralihan dari pemilik lama Pemkot Depok kepada investor Eddy Joenardy.

“PT Liga Indonesia harus mengambil langkah cepat. Kami harapkan awal bulan Januari nanti Komdis juga segera menyidangkandan memutuskan kasus itu,’’ ujarnya. Menggantungnya kasus Persikad membingungkan banyak pihak. Antara lain kubu Persidafon yang rencananya akan menjamu Persikad pada 30 Desember nanti.

’’Kalau mereka (Persikad) tidak hadir di Sentani (home base Persidafon, red), apakah kami akan memperoleh kemenangan WO atau tidak?’’ tanya Freddy Muli, pelatih Persidafon.

Namun, Persidafon harus bersabar menunggu keputusan Komdis PSSI. Apakah memperoleh 3 poin (menang WO) atau tidak dapat poin, menunggu keputusan Komdis PSSI. Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad Depok Terancam Dikeluarkan dari Kompetisi Divisi Utama

Kiprah Persikad Depok di ajang Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia hampir dipastikan berakhir tragis. PT Liga Indonesia akan merekomendasikan klub kebanggaan warga Depok itu ke Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk dicoret keanggotaannya dari peserta Divisi Utama.

Ini akan terjadi jika Persikad gagal menggelar pertandingan kandang melawan Persiba Bantul di Stadion Bima, Cirebon, hari ini (22/12). Sebelumnya Persikad juga tak mampu menggelar pertandingan melawan Pro Duta Sleman pada Jumat (18/12) pekan lalu.

“Kalau Persikad gagal lagi menggelar petandingan melawan Persiba (Selasa, 22/12), kami akan rekomendasikan klub itu ke Komisi Disiplin PSSI untuk diberhentikan dari kompetisi,” kata Direktur Eksekutif PT Liga, Joko Driyono.

Persikad sendiri dipastikan tak akan mampu menjamu Persiba di Cirebon sebab para pemain Persikad tak satu pun yang berada di Cirebon hingga Senin (21/12) malam. “Para pemain kami sudah pada bubar, mereka sudah pulang ke rumah masing-masing. Beberapa pemain yang dari luar kota masih ada yang tinggal di kontrakan. Kami betul-betul menderita saat ini,” kata pelatih Persikad, Meiyadi Rakasiwi.

Sejak diambil alih oleh Edy Joenardi Group beberapa bulan lalu, nasib tim Persikad memang terombang-ambing. Hutang pembayaran gaji selama 10 bulan kepada pemain yang memperkuat Persikad musim lalu juga kontrak para pemain musim ini, sebagian besar belum terselesaikan. Akhir-akhir ini, Meiyadi bahkan mengaku sudah tidak ada komunikasi lagi dengan manajemen. “Kami sudah tidak diurus lagi oleh manajemen, jadi saya tidak tahu harus bagaimana,” ungkapnya.

Tim Persikad sebenarnya ingin PT Liga memfasilitasi pertandingan-pertandingan kandang Persikad setelah diabaikan pihak manajemen mereka. Namun mengingat masalah di tubuh Persikad sangat komplek, terutama yang menyangkut hutang pada pihak ketiga, ditambah kenyataan Persikad belum mempunyai lisensi sebagai klub professional, maka PT Liga tidak akan mengambil alih Persikad maupun memfasilitasi pertandingan kandangnya.

“Ini kasus yang buruk dan menyedihkan. Tapi jika kasus ini terjadi pada tim Liga Super yang sudah mempunyai lisensi sebagai klub profesional, kami akan mengambil alih klub itu. Jadi kami tidak bisa mengambil alih Persikad. Seluruh kewajiban Persikad juga harus diselesaikan oleh pihak Edy Joenardi Group,” kata Joko. Bookmark and Share Selengkapnya...

 

bersatu

manahan

beraksi

demo PSSI

pasoepati

sepakbola indonesia

Demo PSSI

revolusi PSSI