Dari Persikad

Disini kita akan berbicara tentang sepakbola. kita akan banyak berbicara sisi positif sepakbola. Bila ada sisi negatifnya biarkan itu menjadi tugas bersama yang harus kita perbaiki.

Tentang SuperDepok

Walau berwarna biru SuperDepok sejatinya 'lintas warna' disini 'warna' tidak lagi menjadi ideologi yang harus dibela. semangat sportivitas dan perdamaian menjadi cita-cita bersama terbentuknya SuperDepok. Harapan tertinggi kami adalah sepakbola benar-benar menjadi hiburan dan tontonan bukan lagi ajang perpecahan.

Jelang kompetisi Divisi I BLAI Coach Ismail sudah kantongi 18 nama pemain

Hingga kemarin, kejelasan operasional persiapan tim Persikad yang akan turun dalam kompetisi Divisi I Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) 2012, belum begitu jelas. Namun koordinator pelatih Ismail Markawi menyebutkan, pada dasarnya tim sudah siap.

“Masih ada koordinasi yang belum rapi. Latihan belum bisa kami mulai. Namun yang pasti Kamis [22/03] nanti, tim tetap latihan,” kata Ismail.

Diketahui, Persikad Kota Depok sudah terdaftar untuk mengikuti kompetisi Divisi I BLAI 2012. Pendekar Ciliwung tergabung di Grup 5 (home tournament) bersama tuan rumah Persikap Pekalongan, Persibas Banyumas, Persisra Sragen dan Persitas Tasikmalaya.

Disinggung soal materi pemain, Ismail menyebutkan sudah mengantongi nama 18 pemain. “Mayoritas dari DKP [pemain Persikad yang berdinas di DKP Kota Depok]. Nanti ada penambahan, dan prioritas tetap pemain Depok,” tandasnya.

Mengenai kesiapan tim, Ismail mengatakan sudah percaya dengan kondisi pemain yang ada. Sebab, selain rutin melakukan latihan setiap hari Kamis di Stadion Merpati, para pemain yang akan turun di Divisi I BLAI ini belakangan sering mengikuti turnamen lokal.

“Paling tinggal pemulihan kondisi fisik dan pemantapan teamwork saja,” singkat Ismail.

Sumber : Harian Umum MonitorDepok Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad masuk Grup 5

Tim Persikad Kota Depok yang rencananya diturunkan dalam kompetisi Divisi I Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) 2012, tergabung di Grup 5. Undian pembagian grup berlangsung Sabtu (17/3) malam di Jakarta.

Dengan memakai sistem home tournament, Persikad bergabung bersama tuan rumah Persikap Pekalongan, Persibas Banyumas, Persisra Sragen dan Persitas Tasikmalaya.

Informasi tersebut didapatkan dari koordinator pelatih Persikad, Ismail Markawi, kemarin. “Depok bergabung dengan tuan rumah Pekalongan, Banyumas, Sragen dan Tasikmalaya. Pertandingan di Grup 5 BLAI ini direncanakan mulai pada 31 Maret,” ujar Ismail.

Ditambahkan Ismail, untuk melaju ke putaran berikutnya, Persikad minimal harus berada di dua terbaik Grup 5. Diketahui, dalam drawing kompetisi ini, kompetitor disebar dalam 12 grup. Juara dari Divisi I BLAI akan melenggang atau promosi ke Divisi Utama ISL.

“Kami masih koordinasi soal jalannya tim ini. Kalau soal materi pemain, Insya Allah sudah siap, karena pada dasarnya Persikad [senior] rutin latihan sekali seminggu,” ujar Ismail.

Dengan adanya kompetisi yang bakal diikuti oleh Persikad, maka program atau jam latihan tim selama ini akan ditambah. 

“Dalam minggu ini, mudah-mudahan semua koordinasi sudah selesai, dan tim bisa latihan. Saya pikir, dengan mengenyampingkan urusan dualisme pengurus sepak bola tanah air, yang namanya pemain sangat butuh kompetisi,” beber Ismail.

Itu berarti, pemain semisal Erwin Sumarlin, Agus Susanto, Ajat Sudrajat, Fadli Haris, Raja Sastra hingga Irfan Boak Safari bakal kembali merumput demi nama Kota Depok.

Untuk urusan jajaran pelatih, Ismail mengungkap nama-nama seperti Abdul Manan, Abdul Nurul Lestaluhu dan Bachtiar Ibrahim, besar kemungkinan bakal masuk dalam jajaran tim.

Sumber : Harian Umum Monitor Depok Bookmark and Share Selengkapnya...

Persikad bakal ikut Divisi I BLAI

Tak lama lagi, Persikad Depok kembali akan mengikuti kompetisi pentas nasional. Kali ini yg sedang disiapkan adalah tim senior untuk berjibaku di Divisi I Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) 2012.
Pemain seperti Erwin Sumarlin, Agus Susanto, Ajat Sudrajat, Fadli Haris, hingga Irfan Boak Safari bakal lembali merumput demi nama Kota Depok.
Dari sejumlah informasi yg dikumpulkan salah satu harian umum (Monde) didepok, kompetisi Divisi I BLAI ini akan digelar akhir bulan ini, dan diikuti sekitar 66 klub peserta. Karena pertimbangan efisiensi biaya, kompetisi rencananya akan dilakukan dengan sistem setengah kompetisi / home tournament yg tersebar dari seluruh daerah.
Untuk Divisi ini, tidak ada pembatasan umur pemain. Babk final rencananya digelar Agustus 2012.
"Persikad sudah mendaftarkan keikutsertaan di Divisi BLAI. Nanti ada koordinator pelatih yg akan hadir dalam manager meeting 17 Maret," kata perwakilan tim Persikad
Sementara dari koordinator pelatih tim, Ismail Markawi juga membenarkan, bahwa tim Persikad (senior) sudah didaftarkan ikut Kompetisi Divisi I BLAI. Menurutnya meskipun dipusat sedang terjadi 2 lisme kepemimpinan induk organisai sepakbola, yg namanya kompetisi sangat penting buat pemain & klub.
"Persikad pada dasarnya sudah siap. Tim yg kita persiapkan ini masih rutin latihan bersama sekali seminggu. Nanti jika jadwal & seperti apa perjalanan kompetisi ini berjalan sudah jelas, tentu program latihannya akan berbeda. Soal pemain, kami akan tambah beberapa pemain saja, & prioritas adalah pemain Depok yg pernah masuk skud Persikad," singkat IsmailM Bookmark and Share Selengkapnya...

Klub LPIS ikut Kongres KPSI

Tidak hanya klub-klub di bawah PT Liga Indonesia saja yang menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) yang digagas Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Namun, juga hadir klub-klub yang berada di bawah PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

"Tidak semuanya dari kompetisi ISL. Ada juga yang datang dari kompetisi LPIS. Saya tidak hapal semua, tapi yang dari Jawa Barat saja ada Persikad Depok, Persikab Bandung dan PSB Bogor. Lainnya seperti Persenga Nganjuk juga tetap kami terima. Asal surat mandatnya lengkap, tidak ada masalah meski dari klub LPIS," ujar Tonny di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu 17 Maret 2012.

Menurut Tonny, hingga malam ini sudah ada sebanyak 73 pemilik suara sah PSSI yang mendatangi lokasi tempat digelarnya KLB. KPSI sendiri telah mengundang sebanyak 101 pemilik suara PSSI berdasarkan Kongres Solo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 77 pemilik suara menyatakan siap menghadiri KLB.

Mereka yang siap datang terdiri dari 26 Pengurus Provinsi PSSI, 12 perwakilan klub Indonesia Super League (ISL), 14 klub Divisi Utama, 11 klub Divisi I, delapan klub Divisi II, serta empat klub Divisi III.

Selain mengundang pemilik suara sah PSSI, sebanyak 720 perwakilan klub dan Pengcab PSSI juga turut hadir. Klub-klub tersebut tidak hanya yang bermain di bawah kompetisi PT Liga Indonesia, tapi juga yang bermain di bawah pengelola PT LPIS.

Tonni sendiri memastikan pihaknya akan bersikap tegas terhadap peserta KLB. Bahkan KPSI telah menolak kedatangan delegasi Persiraja Banda Aceh untuk hadir dalam KLB besok, Minggu 18 Maret 2012.  Pasalnya, delegasi Persiraja tersebut tidak bisa menunjukkan kelengkapan surat penunjukan dari klubnya.

"Mereka kami tolak karena surat kuasa yang ditunjukkan tidak lengkap persyaratannya. Hanya ada tandatangan Sekretaris Umum saja, tapi tidak dilengkapi tandatangan Ketua Umum. Dalam kongres ini kami, tetap gunakan peraturan yang berlaku. Surat mandat harus ditandatangani lengkap oleh Sekum dan Ketum," tegas Tonny.

Rencananya, setelah sukses menggelar Kongres Biasa mereka hari ini, besok pagi KPSI akan menggelar KLB yang akan dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB. Agenda KLB adalah memilih dan menentukan kepengurusan baru PSSI.

Sumber : Vivabola Bookmark and Share Selengkapnya...

Denyut Sepakbola Kota Depok

Sabtu (11/2/2012) lalu adalah partai kandang terakhir Persikad Depok di kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia. Persikad memiliki 4 partai sisa yang kesemuanya tandang. Partai kemarin mempertemukan mereka dengan Persikasi Bekasi, dimana pada pertemuan pertama di kandang lawan, Persikad menyerah 1-2.

Hanya 5 menit menggunakan sepeda motor waktu yang diperlukan untuk perjalanan dari rumah ke Stadion Merpati, stadion yang buat saya juga menyimpan kenangan sebagai tempat bermain di pertandingan antar kelas pada waktu SMP, 15 tahun lalu. Stadion ini sangat sederhana fasilitasnya. Ruang parkir sempit, tribun yang hanya berkapasitas kurang lebih 1000 orang, dan kondisi rumput lapangan yang tidak rata.

Saya menyaksikan pertandingan di Tribun kelas satu, yang hanya seharga 15 ribu saja. Lagu dangdut dan Ebiet G. Ade membahana menjelang pertandingan, lagu Honky Tonk Woman-nya Rolling Stones mengalun di jeda pertandingan dan panduan dari announcer kocak berlogat Betawi-Depok yang kental adalah a simple happiness. Kalau untuk jalan-jalan ke mal-mal besar di Jakarta, mungkin uang segitu gak ada artinya. Tapi, membelanjakan 15 ribu rupiah untuk menyaksikan sebuah pertandingan grass roots level sepakbola Indonesia ternyata memiliki cerita tersendiri yang cukup menginspirasi dan menyentuh.

Pertandingan sendiri berlangsung menarik. Persikad yang ingin menang mengusung formasi ofensif 4-3-3. Dipimpin kapten Ahmad Sobari yang berpartner dengan Razi dan Imran di lini tengah, Persikad tampil mendominasi permainan. Sementara tim tamu bermain defensif dengan memasang hingga 5 pemain belakang dan 2 gelandang bertahan dalam skema 5-4-1. Persikad akhirnya menang tipis 1-0 melalui strikernya yang bernama Aidil setelah sundulannya hasil umpan lambung Sobari tidak mampu dibendung kiper lawan. Aidil adalah salah satu peserta seleksi Timnas U-21.

Dua minggu lalu saat melawan Perserang Kab. Serang, saya sama sekali tidak mengenal p
Pemain-pemain Persikad. Tapi kini dengan modal sebuah koran lokal dan mem-follow akun twitter @superdepokcyber yang dibuat oleh salah seorang suporter loyalnya, saya mulai akrab dengan klub berjuluk Pendekar Ciliwung ini.

Pengetahuan saya makin bertambah setelah secara kebetulan saya duduk menonton disebelah seorang Ibu yang ternyata adalah istri dari seorang staf pelatih dari Persikad. Dari beliau, saya mendapat cukup banyak cerita mengenai pasang surut klub ini.

Saya tahu kalau tim ini benar-benar dalam kondisi yang memprihatinkan. 2008 adalah tahun awal kehancuran tim saat Pemerintah setempat memutuskan untuk menyetop anggaran dana untuk operasional klub. Imbasnya, gaji pemain tidak dibayar hingga 10 bulan. Seperti posting di blog saya http://footballerwannabe.blogspot.com/2012/01/pleasure-of-watching-grassroots-level.html beberapa waktu lalu, saat itu padahal Persikad sedang meniti jalan menuju Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia (kala itu belum ada ISL, jadi Divisi Utama adalah kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia).

Persikad sempat diperkuat pemain-pemain asing yang cukup bagus seperti J.P. Boumsong (sekarang Persiram), Yusuke Sasa (sekarang Persikabo) dan Nana Onana (sempat di Persija) dan beberapa pemain Indonesia berkelas menengah seperti Nana Priatna, Guntur Gunawan, Syahroni, Irfan Sapari dan Nehemia Solossa. Di klub Persikad juga Muhammad Roby mengawali karir sepakbolanya, bahkan Syamsir Alam dan Irfan Bachdim juga dikabarkan pernah berlatih disini.

Krisis keuangan yang parah membuat tim tidak mampu menggelar dua pertandingan kandang, yang berakibat hukuman degradasi dari Divisi Utama ke Divisi Satu serta larangan berkompetisi di Divisi Satu selama setahun. Sepakbola kota Depok lalu mati suri. Seorang pemain yang mengalami cedera patah tangan bahkan harus merogoh kocek pribadi untuk biaya operasi.

Dari Ibu tadi saya mendapat informasi terkini tim ini. Kini dengan bantuan dari seorang tokoh lokal perorangan yang tidak dia ungkapkan identitasnya, Persikad mencoba bangkit. Dengan regulasi yang membatasi usia pemain hingga 23 tahun saja, Persikad diperkuat pemain-pemain muda. Pemain seperti Razi, Ahmad Sobari, Syukron, Tri Sumantri, Agung dan Aidil kini menjadi tulang punggung tim guna perjuangan mereka meloloskan diri ke Kompetisi Divisi Utama. Jika lolos ke Divisi Utama, Persikad diperbolehkan kembali untuk diperkuat pemain-pemain senior.

Persikad sekarang berbeda dengan Persikad yang kala itu diperkuat beberapa pemain asing dan bersaing di papan atas Divisi Utama. Sekarang, tim Persikad tidak memiliki Training Camp, mess atau sejenisnya. Tidak adanya fasilitas standar klub sepakbola tersebut membuat para pemain harus berada dalam kondisi prihatin. Mereka bahkan harus pergi ke stadion secara sendiri-sendiri tanpa menggunakan bus tim saat pertandingan. Begitu pula persoalan gizi pemain yang biasanya diatur oleh seorang ahli nutrisi, kini hanya diserahkan kepada masing-masing pemain, yang tentu berakibat buruk bagi pemain. "Banyak yang sakit mas, ada beberapa yang kena thypus segala, gara-gara pola makan gak diatur akibat ketiadaan mess." Kata Ibu tadi.

Ya begitulah Persikad sekarang. Jauh dari kemewahan yang umumnya didapat oleh tim sepakbola. Jersey original pun belum diproduksi, jadi gak ada tuh kita melihat seragam biru khas tim ini dipakai oleh penonton yang hadir di Stadion Merpati.

Sisa 4 pertandingan tandang akan menentukan nasib tim ini. Jika setidaknya mampu menduduki posisi runner-up, mereka akan lolos ke babak selanjutnya yang akan dibagi kembali menjadi grup baru. Mirip model kualifikasi Piala Dunia zona Asia-Oseania.

Walaupun bukan asli Depok, saya tetap memiliki ikatan emosional dengan kota ini. Saya sudah tinggal 20 tahun disini dan tentu saja berharap olahraga sepakbola menjadi bagian dari kota ini, menjadi khas kota ini. Denyut sepakbola kota ini masih ada, semoga ada pihak-pihak yang peduli untuk memberikan bantuan bagi klub ini. Menyalurkan talenta-talenta emas sepakbola Indonesia dari kota ini.

by Aditya Nugroho Bookmark and Share Selengkapnya...

Kiper Persikad Depok Masuk Timnas U-21




Penjaga gawang Persikad Depok, Hidayat Berutu, dipastikan lolos seleksi Timnas PSSI U-21, yang akan bertarung di turnamen Sultan Hasanah Bolqiah di Brunei Darussalam, 27 Februari mendatang.

Pria kelahiran Medan, 22 Juni 1991 setinggi 190 cm ini menyisihkan 6 kiper lainnya yang ikut seleksi timnas U-21. “Saya ingin memberikan yang terbaik, dan siap bersaing menjadi kipper inti di timnas,” tuturnya kepada wartawan, Rabu (11/1).

Berutu menjadi satu-satunya pemain klub Depok yang diasuh Wahyu Ramadani yang lolos seleksi akhir. Tiga rekannya di Persikad, yakni Marta Dinata (gelandang), Imran Idris (gelandang), dan M. Aidil (striker) belum dapat menembus seleksi ini.

Seperti dilansir harian lokal Monitor Depok, setelah ini Berutu dan 24 pemain lainnya yang lolos seleksi timnas U-21 akan dikerucutkan lagi menjadi 18 pemain untuk diberangkatkan ke Brunei. Seleksi timnas U-21 sendiri akan dilanjutkan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

sumber : www.http://depoklik.com/ Bookmark and Share Selengkapnya...

 

bersatu

manahan

beraksi

demo PSSI

pasoepati

sepakbola indonesia

Demo PSSI

revolusi PSSI