Komdis Hukum Berat Persikad dan Persela
Sidang Komisi Disiplin PSSI kamis petang menjatuhkan hukuman diskualifikasi denda pada Persikad Depok hingga diturunkan ke Divisi 1, sementara di Liga Super, Persebaya dan Persela dihukum karena ulah suporternya.
Selengkapnya...
Inilah Klub Profesional yang Lolos Verifikasi PSSI
PSSI akhirnya mengumumkan nama-nama klub yang dinilai mereka profesional dan bisa menjalani kompetisi musim depan. Klub mana saja yang lolos?
Pada konferensi pers hari Kamis sore (25/8/2011), PSSI yang diwakili anggota Komite Eksekutif yang bertanggung jawab atas kompetisi, Sihar Sitorus, memaparkan saat ini sudah ada 34 klub yang lolos verifikasi untuk level 1, sedangkan untuk level 2 sudah ada 36 klub yang telah diverifikasi.
Nama-nama besar seperti Persib Bandung, Persema Malang, PSMS Medan sampai PSM Makassar masuk kedalam daftar tersebut.
Persija Jakarta, Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya terdaftar dalam klub terverifikasi untuk kompetisi profesional level 1, namun masih dengan catatan. Ketiganya harus segera menyelesaikan masalah dualisme kepemimpinan dengan mediasi PSSI.
Sedangkan Semen Padang, juga terdaftar sebagai klub terverifikasi untuk kompetisi level 1, masih belum mendapatkan surat keputusan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai badan hukum PT. Kabau Sirah Semen Padang, yang menaungi klub tersebut.
Untuk peserta level 1 maksimal hanya 32 klub, karena itu pertengahan September mendatang AFC dan PSSI akan meninjau kesiapan stadion klub-klub peserta untuk memutuskan dua klub level 1 mana yang akan diturunkan ke level 2.
Setelah itu, nantinya kompetisi level 1 dipecah menjadi dua grup dengan masing-masing grup berisikan 16 klub.
Kompetisi level 2 akan diikuti 48 klub peserta yang akan dibagi menjadi empat grup berisikan 12 klub. Untuk saat ini, baru 36 klub. Dua diantaranya akan ditambahkan dari daftar 34 klub yang terverifikasi untuk level 1 namun tidak lolos kelaikan stadionnya.10 klub sisanya akan diambil dari 10 klub dari Divisi 1 diluar Klasemen musim lalu.[yob]
Berikut 34 klub yang lolos verifikasi untuk level 1:
1.Persipura
2. Arema
3. Persija
4. Semen Padang
5. Sriwijaya FC
6. Persisam
7. Persib
8. Persiwa
9. Persela
10. Persiba
11. PSPS Pekanbaru
12. Pelita Jaya
13. Deltras
14. Persijap Jepara
15. Bontang FC
16. Persema
17. Persibo Bojonegoro
18. PSM Makassar
19. Mitra Kukar
20. Persiraja Banda Aceh
21. PSMS Medan
22. Pro Duta
23. Persik Kediri
24. PSIS Semarang
25. PSCS Cilacap
26. Persikota Tangerang
27. Persis Solo
28. Persiba Bantul
29. Persebaya
30. PS Barito Putera
31. PSS Sleman
32. PSIR Rembang
33. PS Bengkulu
34. Persipasi
Berikut 36 klub yang masuk level 2:
1. PSAP Sigli
2. Persita Tangerang
3. Persih Tembilahan
4. Persitara
5. Persikabo
6. PSLS Lhoksumawe
7. PSSB Bireun
8. Persires Rengat
9. Persiram Raja Ampat
10. Gresik United
11. Perseman Manokwari
12. PSIM Yogyakarta
13. Persikab Bandung
14. Persemalra Tual
15. PPSM Magelang
16. Persidafon Dafonsoro
17. PSBI Blitar
18. Persigo Gorontalo
19. Persiku Kudus
20. Persipro Probolinggo
21. Perseru Serui
22. PSMP Mojokerto
23. PSBS Biak
24. Persbul Buol
25. Persepam Pamekasan
26. PSBL Langsa
27. Perssin Sinjai
28. Madiun Putra
29. Persewangi Banyuwangi
30. Persip kota Pekalongan
31. PSBK Blitar
32. PSGL Gayo Lues
33. KSB Sumbawa Barat
34. Persitema Temanggung
35. Persid Jember
36. Persepar Palangkaraya
Selengkapnya...
Musim Depan, Kompetisi PSSI Kembali Dua Wilayah
PSSI akhirnya memutuskan untuk merubah format kompetisi kasta teratas menjadi dua bagian, yang terdiri dari 16 klub untuk setiap grup.
Sihar Sitorus, ketua Komite Kompetisi PSSI, mengungkapkan bahwa pembagian dua grup ini diambil untuk meringankan beban pengeluaran klub.
“Dengan mengurangi jumlah peserta (dalam satu grup) menjadi 16 klub dan pembagian wilayah, beban klub akan menjadi lebih ringan,” terang Sihar di Lapangan C, Senayan, Kamis (25/8/11).
Perubahan format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah bisa mengindikasikan kemunduran kualitas kompetisi. Pasalnya, menurut peraturan FIFA dan AFC, kompetisi kasta teratas suatu negara yang layak untuk mengirimkan wakilnya ke kompetisi Liga Champions Asia harus berformat satu wilayah.
“(Mengenai format kompetisi dua wilayah) sudah berkomunikasi dengan AFC. Mereka sudah sangat mengerti keadaan yang menimpa sepak bola Indonesia. Mereka mengikuti proses (keadaan sepak bola Indonesia) dan memahami,” lanjutnya.
Namun Sihar mengakui bahwa format ini hanya untuk digunakan dalam keadaan tertentu atau darurat, dan harus secepat mungkin berubah kembali menjadi kompetisi format satu wilayah.
“Ada saatnya kita harus kembali satu wilayah, mungkin musim depan atau dua musim lagi. Kalau mereka bilang kita harus kembali menjadi satu wilayah musim depan, atau dua musim lagi, ya kita ikuti,” tandas Sihar.
Sihar kemudian menjelaskan lebih detail soal format kompetisi musim depan.
“Dua tim teratas dari tiap wilayah akan bertemu silang, tandang-kandang. Juara Grup A ketemu runner up Grup B, dan sebaliknya. Sementara untuk degradasi, empat dari tiap grup akan degradasi, namun format lebih jelasnya bagaimana, PT. Liga yang akan mengatur,” pungkasnya.
Mengenai pengelolaan kompetisi musim depan, PSSI menunjuk PT. Liga Prima Indonesia yang dipimpin mantan CEO PT. Liga Primer Indonesia, Widjajanto.
Saat ini, verifikasi PSSI telah meloloskan 34 klub yang dianggap layak bermain di level 1. Setiap klub akan diverifikasi kembali soal kelayakan stadion, dua klub dengan stadion terburuk akan diturunkan ke level 2.
Selengkapnya...
Menuju Liga Indonesia 2011/2012
Jakarta - Kompetisi sepakbola Liga Indonesia rencananya akan mulai bergulir pada 8 Oktober mendatang. Bagaimana perjalanan menuju ke sana sejauh ini?
Dengan kompetisi akan segera bergulir sekitar dua bulan ke depan, temuan cukup mengejutkan dilontarkan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Dalam sebuah acara awal pekan ini, Djohar memaparkan kalau klub yang sudah dinyatakan masuk kategori klub profesional yang ditetapkan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), sejauh ini tidak sampai berjumlah 10.
Klub-klub yang sudah memenuhi syarat itu terdiri dari enam klub peserta Indonesia Super League (ISL) dan sisanya dari Liga Primer Indonesia (LPI): Semen Padang, Persib, Pelita, Deltras, Arema Indonesia dan Sriwijaya FC dari ISL, dan Persema Malang, PSM Makkassar dan Persibo dari LPI.
Untuk dapat disebut sebagai klub profesional sendiri ada lima syarat yang mesti terpenuhi yakni aspek legal, finansial, administrasi personal, sporting dan infrastruktur. Kriteria itu datang dari AFC dan disebutkan telah disampaikan AFC sejak tiga tahun lalu meski belum mendapat respon serius.
PSSI di bawah Djohar rupanya berniat mencamkan benar aturan tersebut. Setidaknya aturan tegas untuk aspek legal dan aspek keuangan sudah ditentukan tegas.
Untuk aspek legal, PSSI mewajibkan seluruh klub sepakbola profesional memiliki badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Koperasi atau Yayasan. Sedangkan untuk aspek keuangan, PSSI menerapkan sejumlah kebijakan ketat berupa deposito partisipasi senilai Rp 5 miliar untuk setiap klub profesional yang ingin berkompetisi di level satu. Selain itu, klub juga harus memiliki Budgeting Cap sebesar Rp 15 miliar.
Ditilik dari jumlah klub yang sudah memenuhi syarat-syarat untuk disebut sebagai klub profesional, sebagaimana dijelaskan Djohar sebelumnya, jelas terindikasi kalau masih banyak klub yang belum atau sulit memenuhinya. Padahal jika tidak memenuhi syarat, klub tersebut harus rela berstatus klub amatir.
Pun begitu, Djohar telah memberikan alternatif. Menurutnya, klub-klub ISL yang belum siap memenuhi syarat AFC dapat bergabung dengan klub LPI yang sudah berkiprah tanpa dana APBD.
Perubahan lain yang akan diterapkan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar adalah mengenai komposisi saham PT Liga Indonesia (LI), dari sebelumnya 90 persen untuk PSSI dan 10 persen untuk klub, menjadi sebaliknya--90 persen untuk klub dan 10 persen untuk PSSI. Dijelaskan, semakin tingginya posisi sebuah klub dalam satu musim kompetisi juga akan membuat pendapatannya bisa semakin besar.
Peringkat klub di musim kompetisi itu juga dapat berpengaruh ke aspek sponsorship dalam rancangan PSSI saat ini. Klub peringkat teratas, hitung Djohar, bahkan bisa mendulang sampai lebih dari Rp 100 miliar per musimnya.
Sementara untuk format kompetisi sendiri akan diserahkan kepada klub. Diharapkan, kompetisi mendatang akan menganut sistem pembagian wilayah karena dapat memangkas pengeluaran anggaran klub mengingat jarak tempuh pertandingan yang bukan saja antarkota tetapi juga bisa antarpulau.
Setiap klub yang ingin berkecimpung dalam kompetisi 2011/2012 harus menyerahkan dokumen kesiapan ke PSSI selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus. Setelah melalui proses verifikasi, PSSI akan mengumumkan siapa saja yang lolos pada tanggal 25 Agustus.
Berikutnya pada tanggal 3 September depan PSSI akan menyerahkan dokumen yang ada kepada AFC sehingga kompetisi pun diharapakan sudah bisa bergulir pada 8 Oktober mendatang.
Sementara kegagalan menyerahkan format kompetisi kepada AFC hingga 14 Oktober disebut berpotensi melahirkan sanksi untuk Indonesia.
sumber :
Selengkapnya...