Sepakbola dan Kabinet dan ..........
"Aku rela dikorbankan demi Spanyol" ujar Fernando Torres jelang pertandingan semifinal Spanyol vs Jerman. dikorbankan disini berarti dicadangkan. padahal kita tahu bagaimana skill yang dimiliki Torres.
Hal yang sama dialami oleh Diego Milito. Permainan cemerlangnya bersama Inter Milan tidak lantas membuatnya mendapat tempat inti di timnas Argentina.
kedua pemain ini tidak protes. mereka mengalahkan ego mereka demi satu tujuan bersama. kebanggaan negara masing-masing. teringat indahnya kesatuan visi dan misi kesebelasan yang berlaga di piala dunia saya sedikit teringat dengan bagaimana pemerintahan kita bekerja.
bila diibaratkan sistem kenegaraan. Tim nasional adalah kabinet sedang klub sebagai partainya. pelatih sebagai sang presiden. para pemain yang tergabung membela satu negara tidak berasal dari satu klub, mereka adalah gabungan pemain yang berkiprah di klub2 yang berbeda.
begitu juga dengan kabinet. para penghuninya biasanya gabungan dari berbagai partai, ada koalisi disana.
namun mengapa walau mereka telah terhimpun sebagai satu kelompok, para anggota kabinet dan kadang sang presiden tampak tidak memiliki visi bersama. mereka selalu terjebak pada kepentingan dan ego masing2 baik pribadi maupun partai yang diwakili. mereka seperti tidak siap membawa negara ini menuju ke arah yang lebih baik.
saya yakin para anggota kabinet negeri ini juga tidak ketinggalan menonton piala dunia. buktinya, di media mereka suka memberikan prediksi tim mana yang akan menang. tapi apakah mereka juga belajar bagaimana para pemain besar dan juga kaya itu saling memendam ego dan memberikan yang terbaik demi negara yang diwakili? ini yang masih kita tunggu jawabannya.
0 komentar:
Posting Komentar