Dari Persikad

Disini kita akan berbicara tentang sepakbola. kita akan banyak berbicara sisi positif sepakbola. Bila ada sisi negatifnya biarkan itu menjadi tugas bersama yang harus kita perbaiki.

Tentang SuperDepok

Walau berwarna biru SuperDepok sejatinya 'lintas warna' disini 'warna' tidak lagi menjadi ideologi yang harus dibela. semangat sportivitas dan perdamaian menjadi cita-cita bersama terbentuknya SuperDepok. Harapan tertinggi kami adalah sepakbola benar-benar menjadi hiburan dan tontonan bukan lagi ajang perpecahan.

Ya, Kita Tidak Punya Visi

"Kami berniat memboyong Fatih Terim untuk menangani PSSI" kata-kata penuh harapan dan optimisme itu diungkapkan oleh Nurdin Halid, seolah merespon perkataan presiden SBY yang mengatakan PSSI harus mempunyai pelatih yang bagus dan berpengalaman internasional.

Fatih Terim sebagaimana kita tahu adalah pelatih asal Turki yang pernah menangani klub elit eropa semacam Galatasaray dan AC Milan. Dipilihnya Terim bisa jadi buah dari kunjungan SBY ke Turki.

Namun benarkah Terim bisa mengangkat prestasi timnas Indonesia? jawabnya bisa iya bisa tidak. namun sepertinya lebih besar kepada tidak. malah dalam pandangan saya ini menunjukkan PSSI memang tidak pernah punya misi untuk pengembangan sepakbola di Indonesia.

Niatan mendatangkan Terim adalah bentuk program latah yang dijalankan pengurus PSSI. Dulu ketika melihat singapura sukses dengan pemain naturalisasi PSSI dengan beraninya mencoba mendatangkan anak muda dari amerika latin untuk dialihkan kewarganegaraannya menjadi WNI. Namun rencana ini urung dilanjutkan sebab proses perpindahan kewarganegaraan tidak semudah membalik telapak tangan, ditambah tolak ukur dan kriteria yang jelas.

Juga program pembinaan instan semacam proyek PSSI Primavera, Baretti dan pengiriman tim ke Uruguay yang hanya menjadi semacam program tanpa visi dan targetan yang jelas. Jadi layaknya pengurus RT yang membuat program biar diakui keberadaannya oleh warga, namun apa manfaat dar kegiatan tersebut tidak begitu jelas.

kembali soal niat mendatang Fatih Terim, dia memang pelatih bagus dan dunia sepakbola mengakuinya. Tapi apakah ia 'orang' yang tepat untuk sepakbola indonesia? itu yang seharusnya dipikirkan.

Berapa banyak pelatih bagus yang pernah dihadirkan oleh PSSI. pernah ada nama Fope de Haan yang oleh PSSI dianggap 'gagal' mengelola sepakbola Indonesia, dimana kriteria gagal itu tidak jelas dan subyektif. buktinya tatkala sang pelatih balik ke Belanda ia bisa membawa tim u-20 belanda juara Eropa 2 kali. juga ada nama peter white yang sukses mengangkat sepakbola di Thailand tapi babak belur di Indonesia, juga karena kriteria gagal yang tidak jelas dari PSSI. sekarang kita tunggu apakah Alfred Riedl bisa sukses membawa prestasi atau kembali kena tuah gagal PSSI.

kehadiran seorang pelatih besar memang penting. namun yang lebih penting lagi adalah visi dan misi yang komprehensif yang harus dimiliki oleh PSSI. Belajarlah dari Jepang ketika mereka membuat pondasi prestasi sepakbola mereka. Standar kompetisi diperbaiki. Pembinaan pemain muda dibuat berjenjang dan berkesinambungan, Pemerintah juga turun tangan secara aktif tidak hanya slogan yang berujung pencitraan semata. hasilnya Jepang menjadi kekuatan sepakbola Asia dan banyak pemainnya berlaga di Eropa.

Jadi, sebelum mendatangkan Fatih Terim dan pelatih besar lainnya. ada baiknya pengurus PSSI berkaca dan merenungkan apakah mereka orang tepat untuk mengangkat sepakbola Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar



 

bersatu

manahan

beraksi

demo PSSI

pasoepati

sepakbola indonesia

Demo PSSI

revolusi PSSI