Dari Persikad

Disini kita akan berbicara tentang sepakbola. kita akan banyak berbicara sisi positif sepakbola. Bila ada sisi negatifnya biarkan itu menjadi tugas bersama yang harus kita perbaiki.

Tentang SuperDepok

Walau berwarna biru SuperDepok sejatinya 'lintas warna' disini 'warna' tidak lagi menjadi ideologi yang harus dibela. semangat sportivitas dan perdamaian menjadi cita-cita bersama terbentuknya SuperDepok. Harapan tertinggi kami adalah sepakbola benar-benar menjadi hiburan dan tontonan bukan lagi ajang perpecahan.

Mengubah Rasa Takut Menjadi Kekuatan

Kisah lain datang di era modern, dari lapangan sepakbola Sepak bola Inggris identik dengan kerasnya permainan sepanjang pertandingan. Ganjal sana, tekel sini, itu sudah biasa bagi pemain Premier League. Justru itu yang membuat Gerrard ketakutan dan ia tak mau lagi melakukannya.


Gerrard mendapat kartu merah pertama saat usianya masih 19 tahun. Itu terjadi pada duel panas derby Merseyside antara Liverpool dan Everton. Ia menjadi pemain ketiga yang harus keluar dari pertandingan tersebut setelah Francis Jeffers (Everton) dan kiper The Reds, Sander Westerveld, diusir karena berantem di lapangan.

Di usia ke-20, Gerrard semakin dikenal sebagai pemain agresif dan tak mau kalah dalam perebutan bola. Sampai kini, gelandang Inggris ini sudah mengantongi lima kartu merah, semuanya terjadi di kancah liga.

"Ketika aku masih muda, kepalaku mudah panas, lalu melakukan pelanggaran bodoh dan dikeluarkan dari lapangan," kenangnya akan masa lalu seperti dikutip majalah Champions.
Ia akhirnya menyadari bahwa perbuatan semacam itu akan mengancam reputasinya. Ia berubah menjadi pemain santun di lapangan.
"Itu membuatku cemas. Aku tidak ingin memiliki reputasi sebagai pemain kasar. Aku mulai membayangkan apakah aku bisa melakukan tekel lagi. Aku takut berada dekat dengan pemain lawan," tambahnya.

Sikap santunnya itu membawa berkah baginya dan ia pun menjadi kapten The Kop sejak 2003, menggantikan Sami Hyypia. Musim lalu penampilannya bersih dari kartu merah.
Kisah diatas mengajarkan pelajarkn penting yang harus kita ambil segera. Pelajaran itu adalah mengubah rasa takut menjadi kekuatan bagi diri sendiri. Steven Gerrard telah melakukannya dan memberikan kita banyak pelajaran. Takut karirnya akan berakhir akibat gaya permainannya, Gerrard langsung mengambil keputusan untuk merubah gaya bermainnya.

Walaupun itu tdaik mudah dan butuh proses Steven Gerrard telah berhasil melakukannya. Bahkan kini ia dikenal sebagai seoarang pemain yang memilik tackling yang baik., selain dikenal sebagai gelandang handal di dunia.

Kita semua tentu pernah merasa takut. Kunci menghadapinya adalah jangan biarkan perasaan itu bertahan lama dalam diri kita. Pikirkan hal lain sejenak! Hal yang terpenting adalah bagaimana memutarbalikkan perasaan irrasional menjadi energi yang berguna untuk memperbaiki kehidupan kita.

Buat rasa takut menjadi Motivator! Dan sebab kita untuk berubah. Ketika anda mulai merasa takut, segera putar balikkan perasaan itu menjadi sebuah bahan bakar yang anda butuhkan untuk tetap membakar semangat anda. Seringkali anda merasa takut ketika sesuatu yang bernilai melintas dalam pikiran anda. Namun resikonya lebih besar dari yang akan diperoleh! Mulailah mengenali bahwa perasaan takut yang kelam itu merupakan awal dari masa depan yang lebih cerah.

Perhatikan hal berikut, jika anda tidak merasakan takut pada situasi tertentu, kemudian hal itu tidak cukup membuat anda mempertimbangkannya. Disinilah letak kekuatan Rasa Takut itu seharusnya! Dan semua rasa takut itu harusnya kita sikapi seperti ini.

Kebanyakan, rasa takut itu hanyalah badai sejenak yang akan berhenti dengan sendirinya. Manfaatkan Rasa Takut itu, dan jangan biarkan Kita dimanfaatkan olehnya!
Jadikan Rasa Takut itu sebagai banteng kita, jangan untuk melumpuhkan diri kita!

Maka apa yang kita butuhkan adalah menguasai rasa takut agar dapat digunakan sesuai kepentingan kita untuk menginginkan atau menghindar secara positif. Beberapa ide berikut dapat kita jadikan benih-benih kebiasaan hidup yang bisa mengasah kemampuan menguasai rasa takut sukses dalam kondisi hidup normal baik di kantor atau di mana saja.

1. Membiasakan diri dengan keberanian berinisitif. Apa pun yang anda lakukan, jalankanlah atas inisiatif dari dalam, bukan karena ajakan orang lain atau karena mengajak orang lain. Keberanian berinisiatif akan memperjelas jawaban bahwa ternyata apa yang kita takuti selama ini bukanlah hal yang menakutkan. Keberanian berinisitif juga akan menanamkan rasa tanggung atas resiko hidup.

2. Membiasakan diri dengan berpegang teguh pada pendirian hidup (to persist) ketika inisiatif bertindak telah kita cetuskan. Apapun yang anda mulai, ketika gagal jangan lantas ditinggalkan meskipun anda tidak melakukan pertahanan di jalur yang sedang "berbadai". Berhentilah sejenak (to pause) atau berubahlah secara kreatif. Sampai anda bisa berhasil dengan realisasi inisiatif, anda belum pernah akan merasakan rasa percaya diri bahwa diri anda mampu. Dengan pengalaman merasakan sukses, kita akan dibimbing untuk menjauhkan hidup dari pola lama yang didominasi oleh kontrol the perceived self menuju pola baru the real self.

3. Membiasakan diri dengan keberanian menaklukkan tantangan hidup (to conquer challenge) atau memiliki mentalitas "I CAN". Prestasi hidup tidak dapat diraih kecuali setelah anda berani meyakini bahwa apa yang di dalam diri lebih besar ketimbang tantangan di luar. Mentalitas bangkit demikian merupakan awal menuju realisasi kebangkitan yang sebenarnya. Kebangkitan tidak bisa dimiliki oleh orang yang bermentalitas roboh oleh tantangan. Tepatlah apa yang dikatakan Jim Rohn, kebangkitan finansial seseorang tidak dimulai dari faktor kebangkitan ekonomi tetapi dari faktor kebangkitan filosofi. Hanya saja yang sering kita lakukan adalah menunggu terjadinya kebangkitan ekonomi untuk membangkitkan kemakmuran finansial. Menunggu situasi sempurna dan bebas dari hambatan sebagai syarat untuk berinisiatif, padahal kesempurnaan itu hakekatnya tidak pernah ada kecuali kita ciptakan.

4. Membiasakan diri untuk memperkecil "zona unknown" di wilayah hidup kita dengan mempelajari pengetahuan (knowledge), meningkatkan kemampuan (ability) dan menambah keahlian (skill). Logika alamiahnya sangat jelas. Bagi orang yang tidak tahu seluk beluk hutan mungkin mendengar kata hutan saja sudah takut tetapi tidak demikian bagi yang mengetahuinya. Memperkecil zone unknown dengan pembelajaran adalah kurikulum alamiah di mana semua keahlian manusia diperoleh dengan cara ini (baca: maksudnya belajar) yang terkadang melibatkan try dan errors.

5. Membiasakan diri dengan menambah dukungan eksternal. Tidak selamanya benar kalau dukungan ditafsirkan harus berupa materi. Dalam bisnis misalnya networking atau relationship adalah dukungan. Bahkan dalam dunis bisnis relasi dapat dikatakan sebagai suatu produk (Relationship in business is product). Ketika pebisnis menghadapi ancaman keterbatasan modal material, maka keterbatasan tersebut masih belum menakutkan apabila ia punya cadangan yang saat ini berada di tangan orang lain atau mengenal orang yang bisa diminta bantuan untuk menyelesaikan keterbatasannya atas dasar relationship trust. Maxwell mengatakan: " Tidak ada problem yang tidak selesai dengan dukungan orang banyak tetapi hanya sedikit yang selesai tanpa dukungan". Menemukan dukungan eksternal bisa dilakukan dengan mengasah keahlian membuat sinergisasi keunggulan dalam bentuk apapun.

Walhasil, ras takut adalah fenomena manusiawi dan alamiah atau normal dalam pengertian mayoritas. Kepada kitalah ditawarkan pilihan apakah kita memilih menjadi bagian dari kelompok mayoritas yang berarti gagal atau memilih menjadi bagian kelompok minoritas: orang-orang sukses dengan gagasannya. Selamat memilih.

Perasaan takut dapat diibaratkan seperti gunung yang menutupi pola pikir kita.
Ketika perasaan itu muncul, hadapi dan buang dengan segera! Setiap saat anda merasa musuh yang tidak terlihat itu menyerang dan meracuni pikiran anda – BERHENTI sejenak!! Dan kendalikan pikiran anda dengan segera. Keluar dari perasaan itu! Rasa takut merupakan kesalahan dan akan menjadi setan pengganggu. Apa yang anda pikirkan sebenarnya tidak akan pernah terjadi. Kenyataanlah yang akan berbicara jadi kenapa harus berkutat pada perasaan itu?

0 komentar:

Posting Komentar



 

bersatu

manahan

beraksi

demo PSSI

pasoepati

sepakbola indonesia

Demo PSSI

revolusi PSSI