Dari Persikad

Disini kita akan berbicara tentang sepakbola. kita akan banyak berbicara sisi positif sepakbola. Bila ada sisi negatifnya biarkan itu menjadi tugas bersama yang harus kita perbaiki.

Tentang SuperDepok

Walau berwarna biru SuperDepok sejatinya 'lintas warna' disini 'warna' tidak lagi menjadi ideologi yang harus dibela. semangat sportivitas dan perdamaian menjadi cita-cita bersama terbentuknya SuperDepok. Harapan tertinggi kami adalah sepakbola benar-benar menjadi hiburan dan tontonan bukan lagi ajang perpecahan.

Persikad Depok Terancam Dikeluarkan dari Kompetisi Divisi Utama

Kiprah Persikad Depok di ajang Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia hampir dipastikan berakhir tragis. PT Liga Indonesia akan merekomendasikan klub kebanggaan warga Depok itu ke Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk dicoret keanggotaannya dari peserta Divisi Utama.

Ini akan terjadi jika Persikad gagal menggelar pertandingan kandang melawan Persiba Bantul di Stadion Bima, Cirebon, hari ini (22/12). Sebelumnya Persikad juga tak mampu menggelar pertandingan melawan Pro Duta Sleman pada Jumat (18/12) pekan lalu.

“Kalau Persikad gagal lagi menggelar petandingan melawan Persiba (Selasa, 22/12), kami akan rekomendasikan klub itu ke Komisi Disiplin PSSI untuk diberhentikan dari kompetisi,” kata Direktur Eksekutif PT Liga, Joko Driyono.

Persikad sendiri dipastikan tak akan mampu menjamu Persiba di Cirebon sebab para pemain Persikad tak satu pun yang berada di Cirebon hingga Senin (21/12) malam. “Para pemain kami sudah pada bubar, mereka sudah pulang ke rumah masing-masing. Beberapa pemain yang dari luar kota masih ada yang tinggal di kontrakan. Kami betul-betul menderita saat ini,” kata pelatih Persikad, Meiyadi Rakasiwi.

Sejak diambil alih oleh Edy Joenardi Group beberapa bulan lalu, nasib tim Persikad memang terombang-ambing. Hutang pembayaran gaji selama 10 bulan kepada pemain yang memperkuat Persikad musim lalu juga kontrak para pemain musim ini, sebagian besar belum terselesaikan. Akhir-akhir ini, Meiyadi bahkan mengaku sudah tidak ada komunikasi lagi dengan manajemen. “Kami sudah tidak diurus lagi oleh manajemen, jadi saya tidak tahu harus bagaimana,” ungkapnya.

Tim Persikad sebenarnya ingin PT Liga memfasilitasi pertandingan-pertandingan kandang Persikad setelah diabaikan pihak manajemen mereka. Namun mengingat masalah di tubuh Persikad sangat komplek, terutama yang menyangkut hutang pada pihak ketiga, ditambah kenyataan Persikad belum mempunyai lisensi sebagai klub professional, maka PT Liga tidak akan mengambil alih Persikad maupun memfasilitasi pertandingan kandangnya.

“Ini kasus yang buruk dan menyedihkan. Tapi jika kasus ini terjadi pada tim Liga Super yang sudah mempunyai lisensi sebagai klub profesional, kami akan mengambil alih klub itu. Jadi kami tidak bisa mengambil alih Persikad. Seluruh kewajiban Persikad juga harus diselesaikan oleh pihak Edy Joenardi Group,” kata Joko.

0 komentar:

Posting Komentar



 

bersatu

manahan

beraksi

demo PSSI

pasoepati

sepakbola indonesia

Demo PSSI

revolusi PSSI