Persikad Depok Didiskualifikasi dari Liga 2009/10
Persikad Depok didiskualifikasi dari pentas sepakbola kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/10. Dengan demikian, tim Depok itu harus menerima konsekwensi didegradasi ke Divisi Satu PSSI dan tak boleh berkompetisi musim depan.
Hukuman berat yang ditanggung tim berjuluk Serigala Margonda itu karena gagal menggelar dua pertandingan, yakni melawan Pro Duta dan Persiba Bantul masing-masing 18 Desember 2009 dan 20 Desember 2009.
Keputusan tersebut dikeluarkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dalam sidang ke-7 di kantor PSSI, Senayan, Kamis (14/1).
Dengan hukuman didiskualifikasi dari divisi satu, dan tak boleh tampil di ajang Liga Indonesia Divisi Satu musim depan, berarti Persikad Depok baru akan kembali tampil di ajang Liga mulai dari Divisi Dua PSSI musim 2011/12.
Persikad kami anggap melanggar pasal 57 Kode Disiplin PSSI karena gagal menggelar pertandingan,” kata Hinca Panjaitan, Ketua Komdis PSSI, Kamis (14/1) sore. Selain hukuman itu, Komdis juga menjatuhkan denda Rp250 juta kepada Persikad.
“Bagaimana kelanjutan liga tanpa Persikad Depok, itu kami serahkan kepada PT Liga Indonesia,” ujar Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan.
AKTOR INTELEKTUAL?
Penyeledikan Komdis terhadap Persikad sesungguhnya belum usai. Komdis masih mengejar aktor intelektual atas gagalnya panpel Persikad menggelar laga kontra Pro Duta dan Persiba. “Kami mencari siapa pemegang saham atas kejadian itu. Karena itu, kami akan memanggil beberapa orang lagi dalam persidangan Jumat (22/1) mendatang,” kata Hinca.
Untuk menuntaskan penyelidikan, Komdis rencananya memanggil pemilik Persikad Depok, Edy Junardi, pelatih tim Meiyadi Rakasiwi, serta kapten tim dan ketua Panpel, Donny Sumarsono.
0 komentar:
Posting Komentar